Dalam rangka upaya mendukung kesuksesan Program Swasembada Pangan Nasional dan Program Energi Baru Terbarukan dari Pemerintah, Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, melakukan kunjungan supervisi ke Pabrik Gula (PG) Gempolkrep dan Pabrik Bioethanol PT Energi Agro Nusantara (Enero), Mojokerto milik PT Perkebunan Nusantara X, Senin (26/9).
Kunjungan yang didampingi langsung oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, M. Abdul Ghani, Direktur PT Perkebunan Nusantara X, Tuhu Bangun, Direktur Utama PT SGN, Aris Toharisman, dan Ketua DPD APTR PG Gempolkrep, H. Mubin ini juga meninjau langsung lahan tebu Kebun Temu Giring, yang termasuk kebun di bawah binaan PG Gempolkrep. Pada kunjungan kali ini, Pahala juga mengajak diskusi secara langsung mengenai kinerja Holding Perkebunan Nusantara, khususnya PTPN X tahun 2022 ini.
Pada kesempatan diskusi, Direktur PTPN X, Tuhu Bangun menyampaikan bahwa kinerja PTPN X tahun 2022 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, salah satu contohnya adalah PG Gempolkrep bisa membukukan laba.
“Sampai dengan hari ini, PG Gempolkrep berhasil membukukan laba 140 Milyar,” jelas Tuhu Bangun.
Kunjungan dilanjutkan ke PT Enero, anak perusahaan PTPN X yang memproduksi bioethanol. Pahala mendiskusikan mengenai potensi produksi bioethanol PT Enero, dimana mampu memproduksi 100 KLPD Etanol. Hal ini sejalan dengan program pemerintah terkait Energi Baru Terbarukan. Dengan melakukan modernisasi pabrik meliputi modifikasi dan penambahan peralatan harapannya PT Enero mampu mengimplementasikan Program Mandatori Bahan Bakar Nabati (BBN) tahun 2019 tentang Penggunaan BBN E5 untuk komposisi ethanol 5% dan BBM 95% seperti contoh biodiesel.
Kunjungan dilanjutkan dengan meninjau lahan Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) KPH Jombang BKPH Ngujung Barat.
“Saya sangat mengapresiasi PTPN X dan Perum Perhutani untuk sinergi yang terjalin, karena berhasil memanfaatkan lahan tidak produktif untuk budidaya tebu, dimana memiliki potensi laba 5 Milyar dengan angka produktivitas mencapai 80 Ton/Ha,” pungkas Pahala.
Harapannya, program strategis untuk peningkatan produksi gula nasional dapat tercapai 3-5 tahun mendatang. Nantinya, hal tersebut akan sejalan dengan peningkatan kesejahteraan petani tebu dan masyarakat di sekitar lahan. (Cin_Sekper, Put_Sekper)















