Lima BUMN holding industri pertahanan DEFEND ID yang terdiri dari PT Len Industri (Persero), PT Dahana, PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia melaksanakan rakor (rapat koordinasi) pertama yang dihadiri hampir seluruh direksi BUMN Indhan, Bandung (27/06).
Rapat kerja dilakukan untuk sinergi merealisasikan program strategis DEFEND ID yang dilakukan oleh 4 tim integrasi. Tim Integrasi 1 di bidang keuangan, manajemen risiko, SDM dan general fuction. Tim Integrasi 2 di bidang marketing dan kerjasama. Tim Integrasi 3 Operasi di bidang manufaktur & proses bisnis. Tim Integrasi 4 di bidang IT, teknologi, kualifikasi & sertifikasi SDM, supply chain.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Len Bobby Rasyidin mengatakan bahwa agenda ini untuk berdiskusi bagaimana melakukan langkah kongkrit terhadap 8 program strategis DEFEND ID, antara lain yakni meningkatkan EBITDA holding secara fundamental, serta memperbaiki cashflow agar dapat landing di akhir tahun sesuai RKAP.
“Kontrak on-hand sekarang kita (DEFEND ID) sudah Rp48,7 triliun. Tantangannya kini adalah mempercepat delivery produk dengan tepat waktu,” ujar Bobby.
Bobby juga mengatakan bahwa Len dan DI kini telah selesai melakukan program restrukturisasi hutang perbankan, diikuti PAL yang masih dalam proses. DEFEND ID juga akan melakukan restrukturisasi keuangan holding DEFEND ID.