Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Rini Soemarno mengatakan tak sembarang orang bisa menjadi pemimpin di BUMN. Ia menjelaskan, ada lima kompetensi utama yang harus dimiliki pemimpin perusahaan BUMN.
“Yang pertama itu dapat membangun hubungan strategis bagi pemangku kepentingan,” ucapnya saat memberikan sambutan dalam acara ECGL Leadership Forum di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018.
Kedua, Rini menyebutkan pemimpin BUMN harus memiliki kemampuan tajam dalam melihat peluang bisnis. Selain itu, kata dia, harus bisa menjadi agen perubahan di perusahaan BUMN yang dipimpin.
“Lalu dapat mengambil keputusan yang selaras dengan tujuan strategis organisasi dan berani melakukan investasi jangka panjang untuk kelangsungan perusahaan,” tuturnya.
Rini menjelaskan, kemitraan strategis dengan para pemangku dilakukan untuk mencapai dan meningkatkan hasil yang optimal serta mampu meningkatkan nilai tambah bagi para pemegang kepentingan. Dalam hal ketajaman bisnis, kata Rini, pemimpin BUMN harus memiliki kemampuan dalam memanfaatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan dan mengembangkan kegiatan bisnis perusahaan.
Sementara itu, sebagai agen perubahan, pemimpin BUMN harus bisa membawa perubahan signifikan pada pertumbuhan organisasi yang berkelanjutan. “Oleh karena itu, keputusan yang diambil harus berdasarkan evaluasi dan pertimbangan berbagai aspek, juga pemantauan pelaksanaan yang selaras dengan tujuan strategis organisasi,” kata Rini.
Selain itu, pemimpin perusahaan BUMN harus bisa melakukan investasi jangka panjang. Dalam hal ini, pemimpin di BUMN harus berani melakukan investasi dalam jangka panjang supaya perusahaan yang dipimpin dapat berkelanjutan untuk jangka waktu 100 tahun.
“BUMN tidak hanya soal mencetak laba atau keuntungan, tapi juga memiliki tanggung jawab untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Rini.
Sumber Tempo.co