Pada zaman kolonial, April selalu menjadi bulan istimewa bagi pemerintahan Hindia Belanda yang pernah berkuasa di Indonesia. Ada dua hari besar yang selalu diperingati setiap tahunnya, yaitu peringatan hari lahirnya jawatan kereta api negara Staatsspoor en Tramwegen (SS) setiap 6 April, dan Koninginnedag yaitu Hari Ratu yang wajib diperingati setiap 30 April oleh segenap warga Hindia Belanda.
Peringatan ulang tahun SS pada 6 April 1925 tampaknya terasa lebih spesial. Selain perayaan ulang tahun setengah abad jawatan kereta api negara yang diselenggarakan di kantor pusat baru Bandung, SS juga meresmikan kereta api listrik pertamanya di Batavia (Jakarta). Peluncuran KRL rute Jatinegara–Tanjung Priok pp itu melengkapi angkutan perkeretaapian ramah lingkungan di ibukota yang sudah ada sejak 25 tahun sebelumnya yaitu trem listrik Batavia Electrische Tramweg Maatschappij.
Dalam peresmian itu digunakan rangkaian kereta listrik bermotor yang terdiri dari 2 kereta penumpang. Satu kereta bermotor listrik sebagai penarik sekaligus menjadi kereta penumpang, satu kereta lagi hanya sebagai kereta penumpang. SS juga mendirikan divisi baru Electrische Staats Spoorwegen (ESS), yang khusus menangani sarana, prasarana dan operasional kereta listrik di Batavia dan sekitarnya. Pada 1 Februari 1926, lokomotif listrik yang baru datang dari pabrik kereta api Werkspoor Belanda mulai melayani umum di lintas rel listrik Batavia-Tanjung Priok. Pada 1 Mei 1926, KRL Batavia–Kemayoran beroperasi. Tepat setahun kemudian berturut rute kereta listrik Meester Cornelis–Manggarai–Koningsplein (Gambir)–Batavia mulai dibuka untuk umum. Dengan demikian, sejak 1 Mei 1927 Gementee (kota) Batavia telah dilayani lintas kereta api listrik yang mengelilingi kota (ceintuur-baan).
Pada 1939, tercatat sebanyak 72-73 perjalanan kereta api listrik melintasi jalur lingkar Batavia dan Manggarai-Bogor. Menjelang runtuhnya Hindia Belanda akhir 1941, total sarana kereta api listrik yang dimiliki SS berjumlah 64 unit, terdiri dari 13 unit lokomotif listrik, 25 unit kereta penumpang bermotor, dan 26 kereta penumpang biasa.