PLTU yang dioperasikan oleh Anak Usaha PLN PT Indonesia Power ini pertama kali dibangun pada tahun 1984 dengan 2 Unit Pembangkit dan terus di tingkatkan hingga menjadi 7 Unit Pembangkit dengan total kapasitas terpasang 3.440 MW.
PLTU yang merupakan PLTU terbesar di Indonesia ini menyumbang 17 persen dari energi listrik kebutuhan Jawa-Madura-Bali. Sebagai PLTU penyumbang terbesar kebutuhan energi listrik Jawa-Madura-Bali, Unit Pembangkitan Suralaya juga tidak mengesampingkan aspek pencapaian kinerjanya.
Terbukti hingga Agustus 2019, Unit Pembangkitan Suralaya telah menunjukan kinerja baik. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Force Outage Rate) sampai dengan Agustus 2019 berada di angka 90,16 dan 1,08.
Sumber PLN, edit koranbumn