Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan tren penurunan suku bunga simpanan masih berlangsung dengan laju yang semakin terbatas. Akan tetapi, tren tersebut hanya dilakukan pada beberapa bank tertentu.
LPS dalam Laporan Indikator Likuiditas edisi Maret 2022, menjelaskan laju penurunan lebih ditujukan sebagai bentuk penyesuaian atas penurunan tingkat bunga penjaminan pada September 2021 yang turun sebesar 50 basis poin (bps) ke level 3,50 persen.
“Indikasi kenaikan suku bunga maksimum dan porsi sensitif funding pada beberapa bank potensial diikuti dengan kenaikan suku bunga pasar simpanan,” tulis LPS dalam laporan, dikutip Senin (28/3/2022).
Di sisi lain, perbankan diperkirakan masih akan berupaya mengoptimalkan pengelolaan spread biaya bunga simpanan dan kredit dalam upaya menjaga kinerja net interest marginbank.
Adapun, dalam pemantauan yang dilakukan LPS sepanjang Februari 2022, suku bunga simpanan masih melanjutkan tren penurunan dengan laju yang lebih terbatas, di tengah kondisi likuiditas yang relatif longgar.
LPS melihat, rata-rata tingkat bunga deposito rupiah atau 22 moving daily average seluruh bank LPS pada akhir Januari 2022 turun 6 bps ke level 3,20 persen dibandingkan dengan akhir bulan sebelumnya.
Penurunan juga terjadi pada suku bunga minimum yang turun 4 bps ke level 2,63 persen, dan suku bunga maksimum turun 9 bps ke level 3,76 persen.
Sementara itu, suku bunga maksimum dan rata-rata seluruh bank valuta asing turun masing-masing 1 bps ke level 0,51 persen dan 0,41 persen, sedangkan suku bunga minimum seluruh bank valuta asing (valas) stabil di level 0,32 persen.
LPS menilai laju penurunan yang cenderung terbatas ini mulai terjadi sejak kuartal IV/2021. Sepanjang Desember 2021, suku bunga simpanan masih melanjutkan tren menurun dengan laju yang lebih lambat.
Jika melihat Laporan Indikator Likuiditas LPS edisi Januari 2022, rata-rata tingkat bunga deposito rupiah bank benchmark LPS pada akhir Desember 2021 turun 5 bps ke level 3,01persen dibandingkan dengan akhir bulan sebelumnya.
Selanjutnya, suku bunga minimum juga turun -5 bps ke level 2,45 persen dan suku bunga maksimum turun 4 bps ke level 3,58 persen.
Dalam laporan tersebut, LPS menyatakan tren penurunan suku bunga ini terjadi di tengah kondisi likuiditas yang masih cukup longgar. Sementara itu, suku bunga minimum, maksimum, dan valas pada Desember 2021 tetap pada level 0,16 persen, 0,24 persen, dan 0,20 persen average.
Sumber Bisnis, edit koranbumn