PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meramaikan persaingan bisnis internet broadband di dalam negeri. Hari ini (31/5), PLN melalui anak usahanya, PT Indonesia Comnets Plus (ICON+), melakukan perubahan nama dan logo layanan internet broadband melalui peluncuran brand layanan internet broadband anyarnya, Iconnet.
Ambisi yang ingin dikejar tidak main-main. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, pihaknya mengejar target 20 juta pelanggan hingga tahun 2024 mendatang.
“Kami berharap Iconnet menjadi salah satu market share fixed broadband internet terbesar di Indonesia, dan insyaAllah kita akan bisa mencapai target yang kita tetapkan bersama,” katanya saat membuka acara peluncuran Iconnet yang disiarkan secara virtual, Senin (31/5).
Lebih lanjut, Zulkifli menuturkan bahwa Iconnet hadir dengan layanan internet yang reliabel, andal, dan terjangkau dengan kuota tidak terbatas alias unlimited. Keunggulan-keunggulan ini menurutnya akan menjadi modal Iconnet untuk bersaing dengan pemain-pemain layanan internet broadband lainnya.
Mengutip situs resmi https://iconnet.id/productinternet yang diakses pada Senin (31/5), Iconnet menawarkan paket layanan internet broadband dengan harga yang beragam, bergantung pada wilayah dan kecepatan pada masing-masing paket.
Secara umum, Iconnet menawarkan paket layanan dengan kecepatan 10 Mbps, 20 Mbps, 50 Mbps, dan 100 Mbps. Semuanya ditawarkan dengan kuota unlimited.
Untuk wilayah Jabodetabek dengan paket langganan kecepatan paling rendah, yaitu 10 Mbps, layanan Iconnet dibanderol seharga Rp 185.000 per bulan. Sementara itu, layanan untuk wilayah Jabodetabek dengan kecepatan tertingginya, yakni 100 Mbps, dibanderol seharga Rp 427.000 per bulan.
Paket layanan dengan kecepatan sama untuk wilayah lain hadir dengan harga yang berbeda. Untuk wilayah Jawa & Bali misalnya, Iconnet dengan kecepatan 10 Mbps dibanderol seharga Rp 188.000, sedangkan paket dengan kecepatan 100 Mbps ditawarkan dengan harga Rp 563.000 per bulan.
Sementara itu, untuk wilayah Sumatra dan Kalimantan, paket layanan dengan kecepatan 10 Mbps dibanderol seharga Rp 193.000 per bulan, sedang paket dengan kecepatan 100 Mbps dibanderol Rp 635.000 per bulan.
Paket dengan harga paling tinggi ada pada paket layanan internet broadband untuk wilayah Indonesia Timur. Untuk paket dengan kecepatan 10 Mbps di wilayah Indonesia Timur, layanan internet Iconnet dibanderol seharga Rp 196.000 per bulan, sedangkan untuk kecepatan paling tinggi, yaitu 100 Mbps, Iconnet ditawarkan seharga Rp 679.000 per bulan.
Zulkifli mengakui, upaya untuk menghadirkan layanan internet hingga kke seluruh pelosok negeri bukanlah hal yang mudah, mengingat kondisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan banyak pegunungan di dalamnya. Namun demikian, ia optimistis misi ini bisa dicapai apabila PLN dan anak usaha saling bersinergi dan berkolaborasi dengan baik.
“PLN membangun jaringan listrik hingga ke seluruh pelosok yang akan kami ekspansi dengan jaringan internet. Ke depan, tentunya di mana ada listrik, di situ ada Iconnet. ini tekad kita,” papar Zulkifli.
Hadir di acara yang sama, Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus (ICON+), Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan, pihaknya siap menyediakan layanan internet berkualitas dengan kecepatan aktivasi penyediaan layanan open content, kemudahan akses informasi, jaringan yang luas, serta one stop app new app PLN Mobile.
“Dengan perubahan nama dan logo menjadi kekuatan dan semangat baru dalam memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan-pelanggan kami,” imbuh Yuddy.
Sumber Kontan, edit koranbumn