Mahasiswa PPM School of Management ambil bagian dalam proses pemberdayaan masyarakat di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp) melalui budidaya lebah madu. Proses pemberdayaan masyarakat tersebut merupakan salah satu bentuk kontribusi mahasiswa dan kampus PPM School of Management dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s).
Pelatihan dan praktik lapangan budidaya lebah madu dilaksanakan pada Jumat dan Sabtu (4-5 Februari 2022) di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat yang didahului tes antigen untuk seluruh peserta dan penyelenggara untuk memastikan bahwa kegiatan telah mematuhi protokol kesehatan dalam rangka pengendalian penularan covid-19. Pelatihan diikuti oleh sekitar 25 warga Kecamatan Ciemas yang terdiri dari kelompok pemuda, kelompok tani, dan kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah.
Selain memberikan pelatihan budidaya madu bekerja sama dengan Hengkara Honey Farm, satu kelompok yang berjumlah delapan mahasiswa PPM tersebut juga memberikan bantuan berupa prasarana budidaya dan sejumlah ratu serta koloni lebah madu, serta pelatihan pembukuan dan pencatatan keuangan. Mahasiswa PPM memfasilitasi pengenalan awal aplikasi SiApik. Aplikasi yang dapat diunduh secara bebas ini dapat dimanfaatkan peserta pelatihan untuk mengelola keuangan dan memberikan perspektif cara mengatur keuangan secara lebih efektif.
Dosen pangampu mata kuliah Pengembangan Kepemimpinan di PPM School of Management Yunita Andi Kemalasari, M.M menjelaskan, kampus PPM berkomitmen untuk terus mendorong pemberdayaan masyarakat dan melibatkan para mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan sebagai bagian proses pembelajaran. ”Melalui kegiatan pemberdayaan ini, kami berharap para mahasiswa bisa mengenal masyarakat, merasakan problem di masyarakat, dan bersama-sama dengan masyarakat mencari solusinya,” ujar Yunita yang bergabung dalam kegiatan secara daring melalui aplikasi Zoom.
Sebagai bagian proses pembelajaran dan kegiatan lapangan untuk mata kuliah Pengembangan Kepemimpinan, kegiatan pemberdayaan di masyarakat diharapkan juga bisa mendorong para mahasiswa memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) dengan hati. Hal ini sangat diperlukan mengingat seorang pemimpin dituntut untuk tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga bisa memimpin dengan hati Nurani.
Selain itu, dengan mengimplementasikan materi kuliah melalui kegiatan pemberdayaan, para mahasiswa bisa memberikan manfaat yang lebih riil bagi masyarakat. Dengan demikian, pelatihan yang diberikan bisa memberi kontribusi untuk mendorong sektor perekonomian yang berkelanjutan
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Pengelola CPUGGp Yudi Panca Yoga mengucapkan terima kasih kepada PPM dan para mahasiswa yang terlibat dalam proses pemberdayaan tersebut. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya lebah madu merupakan terobosan yang baik dan menjadi salah satu bentuk kolaborasi mengembangkan potensi ekonomi di wilayah CPUGGp.
”Saya yakin dengan kualitas kampus PPM dan para mahasiswanya sehingga bisa menawarkan solusi ekonomi berupa budidaya lebah madu untuk masyarakat di wilayah CPUGGp. Sektor ekonomi dan pemberdayaan masyarakat sangat penting karena optimalisasi ekosistem geopark harus sejalan dengan upaya mendorong perekonomian masyarakat,” ujar Yudi.
Salah seorang peserta, Andi juga mengucapkan terima kasih atas pelatihan dan bantuan yang diberikan oleh kampus PPM dan mahasiswa kepada masyarakat di Kecamatan Ciemas. Menurut Andi, budidaya lebah madu bisa menjadi kegiatan ekonomi baru dan berkesinambungan di wilayah Geopark Ciletuh. ”Kami baru tahu ternyata selain bisa kami olah, komoditas mangga yang ada di wilayah kami juga sangat cocok untuk budidaya lebah madu. Bahkan, selain sumber pakan lebah dari bunga mangga, di wilayah kami juga tersedia beberapa jenis pakan yang cocok. Kami berharap, ini menjadi awal yang baik bagi kami,” kata Andi.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan penyerahan bantuan prasarana budidaya lebah madu dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa sejak pandemi covid-19, madu menjadi salah satu nutrisi yang paling dicari oleh masyarakat karena bisa ikut menjaga daya tahan tubuh. Budidaya lebah madu juga cocok dilaksanakan di wilayah Desa Ciwaru yang memiliki hamparan perkebunan mangga hingga sekitar 200 hektar dan sebelumnya belum pernah ada budidaya lebah madu di sana. Dengan menginisiasi budidaya lebah madu di wilayah CPUGGp, para mahasiswa juga berharap bahwa masyarakat bisa makin mandiri dan tidak hanya menjadi penonton dari geliat ekonomi karena terus populernya destinasi wisata di kawasan CPUGGp.