PT Mandiri Manajemen Investasi menggandeng PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sukses mencatatkan produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Mandiri GIAA01 senilai Rp 2 triliun.
Produk yang telah meraih peringkat AA+ dari Pefindo tersebut diluncurkan dalam dua kelas, yaitu Kelas A senilai Rp 1,8 triliun ditawarkan secara umum kepada investor strategis. Produk bertenor lima tahun ini ditawarkan dengan imbal hasil sebesar 9,75% per tahun.
Sedangkan KIK EBA Mandiri GIAA01 kelas BE sebesar Rp 200 miliar ditawarkan secara terbatas dengan tingkat imbal hasil tidak tetap. KIK EBA Kelas B ini juga dilepas dengan tenor sama dengan Kelas A. KIK EBA Mandiri GIAA01 ini merupakan instrumen sekuritisasi aset keuangan pertama di Indonesia yang menjadikan hak pendapatan atas penjualan tiket pesawat sebagai underlying, yaitu hak pendapatan atas hasil penjualan tiket pesawat Garuda dengan rute Jeddah dan Madinah.
Pencatatan Perdana Efek Beragun Aset Mandiri GIAA01 Surat Berharga Hak Atas Pendapatan Penjualan Tiket Kelas A (EBA Kelas A) di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta digelar Selasa (31/7). Pencatatan perdana produk investasi ini juga dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Chief Executive Officer Mandiri Investasi Alvin Pattisahusiwa mengatakan, KIK EBA ini merupakan salah satu solusi alternatif pendanaan yang dilakukan Garuda Indonesia untuk memenuhi kebutuhan finansial perusahaan.
Sumber Situs Web Bank Mandiri