PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menggelar gerakan konservasi lingkungan dengan menanam 1.000 bibit pohon. Penanaman kali ini dilakukan di area pembangunan masjid Mandiri Syariah di ruas Tol Cipularang (Cikampek – Purwakarta – Padalarang) KM 88A dalam rangka Milad ke-21.
Gerakan ini dalam upaya menjaga ekosistem untuk mewujudkan Sustainability Development Goals 2030. Penting bagi Mandiri Syariah dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan hidup untuk penyelamatan bumi dari ancaman perubahan iklim.
Direktur Finance, Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho mengatakan penanaman 1.000 pohon di area masjid di ruas tol ini bagian dari implementasi program Sustainable Finance Perusahaan dalam mendukung aktivitas go green. Ini untuk menjaga keseimbangan dan melestarikan lingkungan hidup.
“Kami selalu menekankan bahwa dalam bisnis perbankan syariah harus sejalan dengan prinsip keuangan berkelanjutan yang mengutamakan pengembangan manusia, alam, serta keuntungan (people, planet, profit),” katanya, Jumat (20/11).
Atas konsistensinya dalam menjaga lingkungan hidup, sosial dan tata kelola Perusahaan yang baik, Mandiri Syariah memperoleh tiga penghargaan dalam keterbukaan pengungkapan Environment, Social & Governance (ESG) untuk kategori Keterbukaan Environmental Bank BUMN Terbaik, Keterbukaan Governance Bank BUMN Terbaik dan Emiten LQ45-ESG.
Ade Cahyo menjelaskan pembangunan masjid dan penanaman pohon ini menunjukkan adanya keseimbangan bank syariah dalam meraih profit dan memberi manfaat bagi masyarakat. Mandiri Syariah selalu menyisihkan setiap 2,5 persen dari laba bersih untuk zakat yang manfaatnya bisa dirasakan oleh umat.
“Karena prinsip syariah adalah menjunjung keadilan, seimbang, dan membawa maslahat,” katanya.
Pada kuartal III 2020 Mandiri Syariah mencatat laba sebesar Rp 1,07 triliun. Laba tersebut naik 21,5 persen secara tahunan dari Rp 872 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hingga September 2020, Mandiri Syariah telah menyalurkan dana sosial dan zakat, infak, sedekah dan wakaf sebesar lebih dari Rp 64 miliar dengan jumlah penerima manfaat sekitar 20 ribu baik lembaga maupun perorangan.
Implementasi program kemaslahatan umat diwujudkan dalam program pemberdayaan masyarakat, penyediaan sarana ibadah seperti masjid dan mobil mushola, program peningkatan pendidikan mahasiswa dan pelajar dalam program Islamic Development Sociopreneur Program dan beasiswa regular, juga bantuan tanggap bencana, dan lainnya.
Direktur Sales and Distribution Mandiri Syariah Anton Sukarna menambahkan, sebelumnya Mandiri Syariah juga membangun masjid di kawasan Rest Area KM 166 Tol Cipali (Cikopo – Palimanan) arah Cirebon, Jawa Barat. Program pembangunan masjid dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan beribadah masyarakat yang tengah dalam perjalanan.
Luas kawasan masjid Mandiri Syariah di KM88A ini sendiri sekitar 2.300 meter persegi dengan area yang akan menjadi zona hijau sekitar 778 meter persegi. Beberapa jenis pohon yang ditanam dalam program ini antara lain Ketapang, Perdu Kalatean, Brekele, Pakis Kelapang, Melati Jepang, Rombusa dan Eliponia.
“Kami optimistis program ini bisa memberikan manfaat tidak hanya dalam hal menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup, tetapi juga kenyamanan dan kekhusyukan dalam beribadah,” katanya.
Dalam menjalankan bisnis perbankan, Mandiri Syariah terus berkomitmen memberikan kontribusi bagi masyarakat, lingkungan kerja dan lingkungan hidup. Selain itu, Mandiri Syariah juga mengajak serta nasabah untuk turut berkontribusi dalam memberikan nilai tambah kepada umat dan lingkungan melalui program-program zakat, infaq, sedekah dan wakaf melalui lembaga Laznas BSM Umat dan situs Jadi Berkah.
Sumber republika,e dit koranbumn