PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk memanfaatkan kondisi pelemahan harga minyak dunia untuk menambah stoknya dengan mengimpor 10 juta barel minyak mentah.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya memanfaatkan crude impor untuk menurunkan cost of goods sold (COGS) perseroan.
Selain itu, dia mengungkapkan pada saat ini, kondisi harga minyak mentah di domestik cenderung lebih tinggi, sehingga perseroan tidak bisa memaksa untuk menyerap seluruhnya dari domestik.
“Kami mengambil kesmepatan minyak turun optimalkan storage yang ada. Kami beli 10 juta barel, demikian juga untuk gasolin. 9,3 juta barel dan LPG 5 kali 44.000 metrik ton,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI, Kamis (16/4/2020).
Sementara itu, impor BBM ditempuh perseroan agar harga pokok penjualan (HPP) bahan pokok penjualan.
Selaini itu Nicke menambahkan, impor tersebut dalam rangka menjamin keamana pasokan dalam negeri, sehingga ketersediaan volume diamankan dengan memanfaatkan momentum untuk beli.
“Kalau tetap serap domestic ini berat, crude impor murah saat tepat meningkatkan stok untuk turunkan HPP,” jelasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn