PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) menciptakan rekor bulanan ekspor baja tertinggi sebesar 116.406 ton pada Maret 2022.
Direktur Komersial Krakatau Steel Melati Sarmita mengatakan, rekor bulanan ekspor ini merupakan yang tertinggi sejak Krakatau Steel berdiri sebesar 116.406 ton. Produk baja yang dikirim untuk ekspor adalah baja Hot Rolled Coil (HRC) dan Hot Rolled Pickled Oil (HRPO).
“Performa penjualan kami menunjukkan kondisi yang sangat baik. Kami mencatatkan rekor penjualan ekspor yang mencapai 116.406 ton di Maret 2022,” kata Melati dalam keterangan resminya, Kamis (7/4/2022).
Menurutnya, rekor ini merupakan rekor bulanan ekspor terbaru, yang memecahkan rekor sebelumnya di Januari 2022 yang sebesar 63.731 ton. Dia melanjutkan, Krakatau Steel di Maret 2022 mengirim produk baja ekspor ke Pakistan, Vietnam, Turki, Yunani, dan Italia.
Sepanjang 2021, Krakatau Steel berhasil mencatatkan penjualan ekspor sebesar 262.715 ton, meningkat 104 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 128.342 ton.
Penjualan ekspor ini berkontribusi 14,6 persen dari total penjualan Krakatau Steel di 2021 yang sebesar 1.791.000 ton. Tercatat penjualan Krakatau Steel di tahun 2021 mencapai Rp30,9 triliun.
“Dengan kinerja yang semakin baik ini, kami yakin di tahun 2022 ini pun Krakatau Steel akan kembali mencatatkan peningkatan kinerja melalui peningkatan penjualan,” tutur Melati.
Sebelumnya, anak usaha BUMN itu mencatatkan peningkatan kinerja sepanjang tahun 2021. Laba bersih emiten baja pelat merah ini meningkat ratusan persen sepanjang tahun 2021.
Tercatat, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan meningkat 165,3 persen menjadi US$62,8 juta, atau setara Rp901,9 miliar (kurs Jisdor Rp14.357 per dolar AS), menurut hasil laporan audit dari Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, firma anggota jaringan PwC global.
“Laba Krakatau Steel tahun 2021 semakin membaik. Selama 2 tahun berturut-turut, kami mencatatkan laba dan dengan tren yang meningkat, ini merupakan bukti bahwa Krakatau Steel telah sukses dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi. Kami semakin yakin dengan masa depan Krakatau Steel,” kata Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam keterangan resminya, Jumat (1/4/2022).
Dari sisi pendapatan, kinerja Krakatau Steel didukung dengan peningkatan penjualan sebesar 59 persen di tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020. Tercatat, penjualan Krakatau Steel di tahun 2021 mencapai Rp30,9 triliun, dibandingkan di tahun 2020 yang sebesar Rp19,4 triliun.
Pendapatan ini didukung oleh penjualan domestik produk baja perseroan yang mencapai US$1,66 miliar, penjualan ekspor US$231,7 juta, jasa pengiriman barang US$24,5 juta, sarana infrastruktur US$208,5 juta, rekayasa dan konstruksi US$23,3 juta, dan jasa lainnya 2,13 juta.
Dari sisi efisiensi di tahun 2021, Krakatau Steel berhasil menurunkan variable cost sebesar 7 persen dan menurunkan fixed cost sebesar 10 persen.
“Seiring dengan peningkatan kinerja, EBITDA Krakatau Steel juga meningkat 60 persen menjadi sebesar Rp1,82 triliun dibandingkan EBITDA tahun buku 2020 yang sebesar Rp1,09 Triliun,” ujar Silmy.
Lebih lanjut Silmy menuturkan Krakatau Steel di tahun 2021 telah membayar cicilan pokok sebesar Rp3,2 triliun, sehingga total utang bank turun 7,6 persen dari sebelumnya Rp30,87 triliun menjadi Rp28,51 triliun. Selain itu, total aset Krakatau Steel juga meningkat 8,2 persen dari Rp50,03 triliun menjadi Rp54,15 triliun.
Sumber bisnis, edit koranbumn