Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank BRIsyariah Tbk. yang digelar hari ini (15/12/2020), telah menetapkan manajemen baru PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau bank hasil merger.
Bank hasil merger akan efektif pada 1 Februari 2021. Proses merger melibatkan tiga bank syariah BUMN yakni PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.
RUPSLB tersebut menetapkan 10 direksi dalam jajaran pengurus bank hasil merger. Mayoritas direksi berasal dari Mandiri Syariah, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemegang saham bank hasil penggabungan sebesar 51,2%.
Hery Gunardi ditunjuk sebagai Direktur Utama Bank Syariah Indonesia. Dia kini menjabat sebagai Dirut Bank Syariah Mandiri dan Ketua Tim Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN.
Adapun, Ngatari yang saat ini menjabat sebagai Dirut BRIsyariah ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama I. Demikian pula, Abdullah Firman Wibowo yang saat ini menjabat sebagai Dirut BNI Syariah ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama II.
Lima direksi lainnya yang berasal dari Mandiri Syariah yakni Kusman Yandi ditunjuk sebagai Direktur Wholesale Transaction Banking. Selanjutnya, Anton Sukarna sebagai Direktur Sales and Distribution, Achmad Syafii sebagai Direktur Information Technology, Tiwul Widyastuti sebagai Direktur Risk Management, dan Ade Cahyo Nugroho sebagai Direktur Finance and Strategy.
Adapun, Kokok Alun Akbar yang saat ini menjabat sebagai Direktur Bisnis Komersil BRIsyariah ditunjuk sebagai Direktur Retail Banking. Demikian pula, Tribuana Tunggadewi yang saat ini menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI Syariah ditunjuk sebagai Direktur Compliance and Human Capital.
Seluruh pejabat direksi yang telah ditunjuk tersebut akan mulai bekerja efektif mulai tanggal efektif merger pada tanggal 1 Februari 2021 dan merger mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan, serta mendapat persetujuan hasil wawancara yang dilakukan oleh OJK mengikuti ketentuan yang berlaku.
Manajemen yang ditunjuk oleh Pemegang Saham dan Pemerintah Indonesia sebagai ultimate shareholder dari Bank Hasil Penggabungan mencerminkan kebutuhan Bank Syariah Indonesia saat ini dan ke depan.
Manajemen yang ditunjuk bertugas memastikan proses integrasi berjalan mulus, memberikan layanan yang terbaik bagi para nasabah dan para pemangku kepentingan, juga untuk mewujudkan visi Bank Syariah Indonesia menjadi salah satu bank syariah terbesar di Indonesia dan di dunia.
Sumber Bisnis, edit koranbumn