Cerdastani, program kerjasama antara PT Petrokimia Gresik (PG) dengan PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo), diluncurkan di Desa Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Tuban, Jawa Timur, Senin (23/7).
Dalam sambutannya, Direktur Pemasaran PP Meinu Sadariyo menyampaikan bahwa Cerdastani merupakan komitmen bersama dari dua BUMN tersebut, dalam mengembangkan pertanian di Indonesia.
“Peran PT Petrokimia Gresik dalam program ini, kata Meinu, memberikan kawalan teknologi budidaya serta pengawalan penggunaan pupuk bagi petani, sedangkan Jasindo memberikan pengendalian risiko gagal panen melalui Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP),” ujarnya.
Lebih lanjut Meinu menjelaskan, peserta Cerdastani mendapatkan beberapa manfaat. Selain perlindungan usaha tani padi dengan AUTP, juga mendapat pendampingan budidaya padi, uji hara tanah gratis, dan harga khusus untuk pembelian Phonska Plus.
Untuk pemenuhan kebutuhan pupuknya, lanjut Meinu, PG merekomendasikan 500 kg Petroganik, 300 kg NPK Phonska Plus, serta 200 kg Urea untuk setiap hektar sawah. Komposisi yang lebih dikenal dengan pemupukan berimbang 5:3:2 itu, sudah terbukti mampu meningkatkan hasil panen rata-rata sebesar 20 persen.
Peluncuran program tersebut ditandai penandatanganan dan peluncuran Kartu Cerdastani di hadapan 400 undangan, dari Forpimda Tuban, KTNA, dan Gapoktan se-Kabupaten Tuban. Penandatanganan dilakukan bersama-sama oleh Meinu Sadariyo, Direktur Operasi Retail Jasindo Sahata L Tobing, Bupati Tuban KH Fathul Huda, dan Direktur Pembiayaan Dirjen PSP Kementan, Sri Kuntarsih.
Pada kesempatan tersebut, KH Fathul Huda menyampaikan rasa terimakasihnya dengan adanya Program Cerdastani. Dengan adanya program ini petani di Tuban tidak takut untuk bereksplorasi, tapi sementara ini yang masih berjalan baru asuransi padi. Asuransi hewan pun, papar Fathul Huda, baru sapi.
“Padahal saat ini yang sedang booming adalah ayam petelor, melihat harga telor saat ini sedang bagus. Jika ada asuransi ayam. Maka peternak tidak takut untuk jatuh karena ada asuransi yang menjamin,” ungkapnya.
Sementara itu Direktur Operasi Retail Jasindo Sahata L Tobing mengatakan, dipilihnya Kabupaten Tuban menjadi salah satu titik awal pelaksanaan Cerdastani, bukan tanpa alasan. Sebab kabupaten ini mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya adalah di bidang pertanian.
“Pak Bupati Tuban sudah ‘memberikan hati’ kepada petani, oleh sebab itu kami juga ‘memberikan hati’ kepada kabupaten ini. Maka dari itu peluncuran Program Cerdastani kami lakukan di kabupaten ini,” jelas Sahata.
Penghargaan yang dinmaksudkan oleh Sahata adalah Penghargaan Pencapaian Peningkatan Produksi Jagung tertinggi tingkat nasional. Penghargaan ini diberikan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, pada 12 Juli yang lalu.
Sahala juga menyampaikan, Program Cerdastani diluncurkan di 11 kecamatan dari 3 kabupaten. Kabupaten-kabupaten tersebut adalah Tuban, Bojonegoro dan Lamongan. Yang menjadi tulang punggung dari Kartu Cerdastani adalah AUTP. Guna menyiasati gagal panen, terang Sahata, peserta hanya membayar Rp 36 ribu per hektar untuk AUTP secara swadaya.
“Petani masih dapat menanami kembali lahan pertanian jika gagal panen akibat bencana alam atau organisme perusak tanaman. Bahkan petani juga mendapatkan polis asuransi kecelakaan diri secara gratis senilai Rp 1 juta. Selain itu, juga mendapatkan promo Asuransi Ternak Sapi atau AUTS, dan produk asuransi lainnya dari Asuransi Jasindo,” pungkasnya.
Sumber Situs Web Petrokimia Gresik