PT Pusri Palembang yang merupakan anggota holding dari PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berupaya dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat di Indonesia. Salah satunya dengan memperkuat peran Perempuan, dengan menciptakan sustainability agriculture melalui Program Lanjutan Kartini Tani Indonesia.
Kegiatan Edukasi dan Program Lanjutan Kartini Tani Indonesia ini dilaksanakan di Balai Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, yang dihadiri oleh Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman, Direktur Utama Pusri, Daconi Khotob, Ketua Persatuan Istri Karyawan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PIKA PSP), Bonita Daconi, Wakil Ketua I PIKA PSP, Ade Filius, Wakil Ketua II PIKA PSP, Eka Saifullah beserta jajaran manajemen Pusri serta jajaran Muspika/Muspida setempat dan Kartini Tani.
Kartini Tani Indonesia merupakan suatu komunitas yang diinisiasi oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama PIKA PI yang bertujuan untuk mendorong para petani-petani perempuan, dapat mengambil peran menjadi pahlawan pangan dan membantu menambah perekonomian keluarga.
Disampaikan Direktur Utama Pusri, Daconi Khotob, “Perempuan berperan penting dalam pertanian. Melalui Kartini Tani ini, kami mendorong pemberdayaan perempuan khususnya di bidang pertanian, agar perempuan khususnya di Metro ini dapat lebih mandiri dan berwawasan luas. Sehingga mampu menjadi penggerak kesejahteraan serta ketahanan pangan”, tambah Daconi.
Lebih dari 100 (seratus) orang anggota dari Kelompok Wanita Tani dan Kelompok Tani di Kota Metro mengikuti program ini, serta turut mendapatkan sosialisasi dan edukasi langsung kepada petani terkait cara penggunaan produk, mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi, Program Makmur, produk non subsidi dan cara pengaplikasiannya ke tanaman.
Pusri juga menyerahkan bantuan pupuk non subsidi untuk Kartini Tani, yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman di Kota Metro. Karena Kota Metro sendiri, memiliki potensi untuk mengembangkan sektor pertanian baik tanaman pangan dan hortikultura.
Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2023, petani perempuan yang tercatat jumlahnya mencapai 4,2 juta orang atau 14,4% dari total petani di Indonesia. “Kami yakin dengan adanya Kartini Tani dapat membantu meningkatkan produktivitas serta mendorong terbentuknya sistem pertanian berkelanjutan yang bebasis pemberdayaan masyarakat”, jelas Daconi.
Guna memperkuat peran perempuan sebagai penggerak kesejahteraan dan ketahanan pangan nasional, melalui Kartini Tani Indonesia dapat memperluas kesempatan perempuan berpartisipasi lebih aktif dibidang pertanian. “Jika nantinya peran petani wanita dapat diberdayakan secara maksimal, pastinya akan memberikan dampak positif yang signifikan untuk mendukung kedaulatan pangan nasional”, tutup Daconi.