Ketua Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia, F. Wishnubroto mengatakan industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) memerlukan edukasi dan literasi secara berkelanjutan. Kini, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) di tahun 2020, telah menginisiasi pembentukan KBI e-ducentre untuk mengedukasi investor.
Wishnubroto melihat PBK di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami dengan baik investasi ini.
PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sendiri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan sebagai Lembaga Kliring Penyelesaian dan Penjaminan Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi serta Pasar Fisik Komoditas di Bursa Berjangka Jakarta.
Industri Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia sepanjang tahun 2020 mencatatkan kinerja yang positif, bahkan mencatatkan rekor transaksi sepanjang industri ini ada di Indonesia. Data dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) menyebutkan, sepanjang tahun 2020 volume transaksi Kontrak SPA di Bursa Berjangka Jakarta mencapai 7.767.855,4 lot, sedangkan Kontrak Primer mencapai 1.678.267 Lot.
Fajar menambahkan meningkatnya taraf hidup ekonomi masyarakat bisa membuka potensi para pertumbuhan jumlah investor yang akan berinvestasi di PBK. Namun, kembali lagi, Fajar mengingatkan investor perlu memahami secara baik tentang investasi ini, terutama terakit risiko investasi yang ada.
Terkait edukasi dan literasi di Perdagangan Berjangka Komoditi, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) di tahun 2020 telah menginisiasi pembentukan KBI e-ducentre. Lembaga ini memiliki fungsi untuk melakukan edukasi, literasi dan riset terkait Perdagangan Berjangka Komoditi, Pasar Fisik Komoditas serta Sistem Resi Gudang.
Sumber Bisnis, edit koranbumn