Emiten BUMN karya, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, (PTPP) memenangkan dua tender baru proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan total nilai Rp2,9 triliun.
Total nilai proyek 2,9 triliun, jika ditambahkan dengan 4 proyek IKN yang sudah dimenangkan sebelumnya membuat PTPP mengoleksi nilai kontrak baru Rp4,37 triliun hanya dari proyek IKN saja.
Adapun, PTPP memenangkan tender pembangunan bangunan Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara pada Kawasan Istana Kepresidenan di IKN Nusantara dimenangkan PTPP dengan nilai penawaran Rp1,34 triliun dari total nilai pagu paket proyek tersebut Rp1,5 triliun.
Kemudian, PTPP juga tercatat memenangkan tender pembangunan Bangunan Gedung Kantor Presiden pada Kawasan Istana Kepresidenan di IKN Nusantara. Perusahaan pelat merah itu terpilih menjadi pemenang tender dengan harga penawaran Rp1,56 triliun dari total nilai pagu paket Rp1,93 triliun.
Kedua paket tersebut saat ini tengah masuk pada tahapan masa sanggah yang nantinya akan dilakukan penandatanganan kontrak pada 28 Oktober 2022.
Sebelumnya, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan, di proyek IKN saat ini Perseroan sudah menggarap empat proyek dengan total nilai kontrak mencapai Rp1,47 triliun.
Perinciannya, ada proyek jalan tol IKN senilai Rp687,7 miliar, Sumbu Kebangsaan Sisi Barat senilai Rp423,8 miliar, penyiapan KIPP Tahap 2 senilai Rp280,2 miliar dan penyiapan KIPP Tahap I senilai Rp83,2 miliar.
“Tender yang kita sasar selanjutnya ada pembangunan istana, kantor presiden, ada kantor Kemenko, Setneg, cukup banyak tender yang sudah berjalan dan diumumkan di kementerian PUPR. Kita mengikuti itu semua dan berharap bisa dapat proyek baru lagi tahun ini, karena potensinya sangat besar,” kata Novel, Jumat (21/10/2022).
Berdasarkan keterangan PTPP, sampai dengan kuartal III/2022 sudah mengantongi kontrak dengan total senilai Rp17,58 triliun, mayoritas proyek berasal dari BUMN sebesar 60 persen, dan dari pemerintah 35 persen.
Adapun, sampai dengan akhir tahun ini, PTPP menargetkan untuk bisa mengantongi kontrak dengan nilai hingga Rp31 triliun.
“Melihat capaian yang masih jauh, target pemasaran kami optimis di Rp31 triliun masih bisa tercapai. Memang musuh utama ada penundaan pelaksanaan tender, ada beberapa sebab seperti evaluasi, proses, dan kalau menyangkut capex dll juga akan dilihat dari apakah capex masih cukup dan sebagainya” ungkap Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan proyek pembangunan Istana Negara hingga saat ini masih belum berkontrak. Dia menjelaskan proyek tersebut masih dalam proses lelang oleh Kementerian PUPR.
Sumber Bisnis, edit koranbumn