Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kebutuhan oksigen untuk penanganan Covid-19 sebelumnya sekitar 400 ton per hari. Namun, setelah terjadi lonjakan kasus saat ini, kebutuhan oksigen semakin meningkat bergerak ke 800 ton per hari dan bahkan mencapai 1.000 ton per hari.
“Yang kami sekarang sedang mempersiapkan, berdasarkan perhitungan, kami mungkin memerlukan dengan sangat konservatif sampai 2.400 ton per hari,” ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Jumat (9/7).
Budi mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan bagaimana menyuplai kebutuhan oksigen tersebut. Kemenkes telah melakukan simulasi kebutuhan oksigen.
Menurutnya, hampir seluruh kota di luar Pulau Jawa kondisi rumah sakitnya relatif cukup baik. Meski begitu, belajar dari pengalaman di Pulau Jawa, Kemenkes mesti memastikan pasokan oksigen lebih siap
“Dan kami sudah menghitung kebutuhan oksigen ke masing-masing provinsi. Kami juga sudah membuat website khusus dimana setiap rumah sakit bisa memastikan data kebutuhannya, sehingga kami tahu, sisa oksigennya 12 jam lagi, 24 jam lagi, sehingga kami di pusat bisa membantu melakukan intervensi untuk memenuhi kebutuhan oksigen ini,” ucap Budi.
Lebih lanjut Budi mengatakan, setiap provinsi di Pulau Jawa akan membentuk Satgas Oksigen untuk mengetahui kebutuhan oksigen dalam penanganan Covid-19 di setiap rumah sakit. Satgas ini akan mendata menggunakan sistem yang telah disiapkan Kementerian Kesehatan.
“Nanti Satgas oksigen ini akan berhubungan dengan satgas di kantor pusat yang akan menghubungkan antara kebutuhan masing-masing rumah sakit di provinsi terhadap produsen-produen yang ada di Indonesia dan bahkan kalau memang memerlukan kita akan melakukan impor oksigen,” ujar Budi
Sumber Kontan, edit koranbumn