Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menyampaikan 3 arahan pada rapat terbatas.
Semuanya yaitu kesiapan menghadapi lonjakan kasus aktif pascaliburan akhir tahun, program vaksinasi, dan apa yang harus dilakukan di sisi hulu untuk mencegah kasus aktif secara terus menerus.
Berdasarkan standar, jumlah tempat tidur yang dibutuhkan (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit (RS) adalah 30 persen dari kasus aktif. November lalu kasus aktif sekitar 50.000 dan saat ini sekitar 120.000 orang. Artinya, saat ini butuh sekitar 36.000 tempat tidur.
“Kami sudah menghimbau kepada seluruh RS karena banyak RS yang BOR-nya masih rendah tapi sudah penuh dan pasien Covid-19 tidak bisa masuk. Tolong konversikan bed yang tadinya tidak untuk Covid-19 menjadi khusus untuk Covid-19, yang tadinya cuma 10 persen menjadi 30 persen atau 40 persen,” katanya melalui konferensi pers virtual yang dikutip dari keterangan resmi, Senin (11/1/2021)
Budi menjelaskan bahwa perlu juga tambahan tenaga kesehatan dengan merelaksasi aturan. Lalu tambahan obat dan fasilitas kesehatan.
Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi akan dilaksanakan tanggal 13 Januari yang dimulai dari Presiden. Ini setelah Majelis Ulama Indonesia serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menyampaikan persetujuan.
Dari dua izin tersebut, pemerintah dapat segera melaksanakan Vaksinasi. Terkait dengan kejadian ikutan pascaimunisasi atau efek samping, tambah Budi, pemerintah akan segera memberikan penjelasan setelah persetujuan dikeluarkan.
“Ada berita baik. 15 juta bahan baku vaksin akan datang besok dari Sinovac. Akan bisa diproses oleh Bio Farma dalam 1 bulan. Sehingga di awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin jadi,” jelasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn