Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim bahwa upaya penyehatan PT Asabri (Persero) telah membuahkan hasil positif.
Hal itu ia sampaikan dalam unggahan di akun Instagram resminya, Senin (1/8/2022). Erick menyebutkan bahwa Asabri sebagai penopang penghidupan masa purna tugas abdi negara, kini dikelola secara profesional, berkelanjutan, dan sesuai prinsip good corporate governance (GCG).
“Dalam rangka hari jadi ke-51 Asabri, kami semua bersyukur, usaha kami memperbaiki dan menyehatkan Asabri telah membuahkan hasil positif,” tulisnya dalam keterangan unggahannya.
Dalam video yang diunggahnya, dia mengapresiasi kerja keras direksi dan dewan komisaris Asabri dalam melakukan transformasi di tubuh Asabri. Dia juga mengatakan, pihaknya akan terus melakukan sinkronisasi dengan Kementerian Keuangan, serta Kementerian Pertahanan untuk terus meningkatkan perbaikan Asabri.
“Memang kasus dari Asabri ini harus dituntaskan dan ini fondasi dari bangsa dan negara kita di mana TNI dan Polri menjadi hal yang sangat penting, dan sejak awal TNI/Polri sangat mendukung daripada perbaikan yang ada di Asabri,” katanya.
Sementara itu, dalam unggahannya tersebut juga memuat komentar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Prabowo mengungkapkan bahwa pihaknya dengan Menteri BUMN dari awal bergerak seirama dan selalu mengonsultasikan setiap langkah dalam mendorong perbaikan Asabri.
“Alhamdulillah saat ulang tahun ini direksi dan komisaris melaporkan mereka sudah berhasil melaksanakan perbaikan tata kelola. Alhamdulillah dapat ditertibkan dengan langkah-langkah corporate governance yang cukup drastis dan radikal, dan alhamdulillah sudah menuju sehat,” kata Prabowo.
Berdasarkan catatan Bisnis, sampai dengan akhir tahun lalu, permodalan Asabri masih tercatat minus Rp5,2 triliun, membaik dibandingkan posisi pada 2020 yang minus Rp13,3 triliun. Asabri juga mencatatkan kenaikan total aset sebesar 8,9 persen dibandingkan 2020 menjadi Rp33,8 triliun per 31 Desember 2021.
Sebelumnya, Direktur Utama Asabri Wahyu Suparyono menyampaikan terdapat sejumlah dukungan yang tengah diupayakan untuk mempercepat penyehatan perseroan, antara lain permohonan pembayaran unfunded past service liability (UPSL), pemulihan aset investasi, dan mendorong penyesuaian premi untuk program Tabungan Hari Tua (THT).
Menurut Wahyu, pembayaran UPSL yang akan dibayarkan pemerintah ini menjadi hal material dan sangat dinantikan perseroan karena berupa uang tunai yang dapat digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan perseroan.
Asabri juga menantikan pengembalian aset investasi yang dijanjikan Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro senilai total Rp11,53 triliun dan mengupayakan penguasaan aset yang menjadi jaminan atau aset sitaan dari proses hukum yang tengah berjalan atas kasus tindak pidana korupsi di Asabri.
Sumber Bisnis, edit koranbumn