Menteri BUMN Erick Thohir meyakini pengelolaan Bandara Kualanamu yang baru akan mendorong Sumatra Utara (Sumut) menjadi pusat pariwisata.
Erick mengimbau semua pihak ikut mengembangkan dan memperkuat ekosistem pariwisata sehingga Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi negara lain.
“Korea saja bisa, maka Indonesia juga harus bisa. Saya kembali berpesan kepada jajaran BUMN sektor pariwisata yang hadir, terus lanjutkan program transformasi kita dalam mengembangkan dan memperkuat ekosistem pariwisata Indonesia. Lakukan bisnis secara profesional dan bangun kemitraan strategis dengan mitra-mitra yang profesional,” ujarnya seusai menyaksikan penandatanganan dokumen operasional komersial Bandara Kualanamu oleh AP II dan APA di Sarinah, Jakarta, Kamis (7/7).
Erick menyampaikan, peningkatan kualitas Bandara Kualanamu juga mendukung penguatan ekosistem pariwisata yang saat ini telah kembali tumbuh positif seiring dengan keberhasilan Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19. Erick berpesan pengelolaan Bandara Kualanamu tetap menjaga dan melestarikan budaya Indonesia.
Lebih jauh, Erick ingin Bandara Kualanamu mengikuti jejak Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai yang mengaktifkan kembali parade budaya sebagai panggung tetap untuk seni, budaya, dan UMKM Indonesia.
“Ini hal positif. Pembangunan ekonomi tak hanya di Jawa saja. Ekonomi di Sumatera jadi kekuatan sendiri. Presiden sudah investasi di jalan tol. Ini untuk meningkatkan ekonomi dan lapangan kerja di Sumatera,”ujarnya.
Bagi Erick, Bandara Kualanamu harus bisa menandingi dominasi Bandara Changi Singapura dan Bandara Kuala Lumpur Malaysia dengan menjadi gerbang dunia internasional untuk dapat mengenali Indonesia melalui pintu Sumatera.
Erick menilai kerja sama ini juga bertujuan untuk menekan tingginya biaya logistik Indonesia yang saat ini sebesar 23 persen atau lebih tinggi dari rata-rata dunia yang sebesar 13 persen.
Sumber republika, edit koranbumn