Menteri BUMN Erick Thohir membuka resmi acara Konferensi Industri gula terbesar di Indonesia, National Sugar Summit (NSS) 2021 (1/11) di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Menteri BUMN didampingi Dirut PT RNI Arief Prasetyo Adi, Dirut PTPN III Mohammad Abdul Ghani dan Ketum Ikatan Ahli Gula Indonesia Aris Toharisman.
Acara tersebut digelar selama dua hari pada 1-2 Desember 2021 mengangkat tema “Bridging The Great Challenges between Consumers and Industry in Pursuing Sugar Self Sufficiency, is it possible?” dan menghadirkan sejumlah pembicara ternama dari unsur pemerintahan, akademisi, pelaku usaha, serta praktisi pergulaan nasional maupun internasional.
Di hari pertama gelaran NSS 2021 menghadirkan keynote speech mengenai Kebijakan Pergulaan Nasional dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto.
Saat ini Kementerian BUMN terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi gula BUMN, diantaranya dengan mendorong pengembangan lahan tebu menjadi 11 ribu untuk mendukung swasembada serta revitalisasi dan pendirian pabrik baru. Diharapkan, melalui upaya peningkatan ini, produksi gula BUMN akan meningkat sebesar 371 ribu ton di tahun 2022, dan meningkat 1.1 Juta ton di tahun 2024.
Berdasarkan data Kementerian BUMN, dari 2,3 juta ton produksi gula nasional di tahun 2021, Pabrik Gula (PG) BUMN yang dikelola oleh RNI dan PTPN Holding Perkebunan berkontribusi sekitar 1 juta ton atau 46% dari total produksi nasional. PTPN dan RNI sendiri memiliki total 40 PG operasional dengan kapasitas 146 ribu Ton Cane per Day (TCD) dan total lahan 197 ribu Ha.