Menteri BUMN Erick Thohir menjanjikan bahwa pembentukan Holding Ultra Mikro akan membawa dampak positif terhadap nasabah PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, yaitu berupa cicilan yang lebih rendah.
Hal ini diungkapnya dalam kunjungan ke salah satu nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) di Desa Guwa Lor, Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Erick menyebut terutama nasabah Mekaar, menjadi fokus pemerintah untuk mendapatkan benefit lebih dari penggabungan PNM bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai induk, dan PT Pegadaian (Persero).
“Dalam waktu dekat, kami dari Kementerian BUMN akan menggabungkan BRI, PNM, dan Pegadaian yang selama ini bergerak dan membantu pendanaan sektor ekonomi mikro dan kecil, agar cicilan dari pinjaman produktif lebih ringan. Insya Allah, bulan November cicilan akan turun,” ujar Erick dalam keterangannya, Senin (30/8/2021).
Kunjungan ini didampingi oleh Sunarso selaku Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto selaku Wakil Direktur Utama BRI, Arief Mulyadi selaku Direktur Utama PNM, Sunar Basuki selaku Direktur Kelembagaan dan Perencanaan.
Tidak hanya berdialog, Menteri BUMN juga melakukan kunjungan atas pembinaan, pendampingan dan pelatihan terkait online marketing serta penjualan produk nasabah pada marketplace PaDi dan display dagangan nasabah.
Dalam kunjungan tersebut, Erick Thohir menuturkan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah untuk memastikan bahwa program PNM Mekaar berjalan dan memberikan manfaat untuk ibu-ibu nasabah.
Erick pun tidak lupa memberikan ibu-ibu nasabah apresiasi dan memberikan motivasi untuk terus semangat mengembangkan usahanya dan semakin mensejahterakan keluarganya. Selain itu, Erick juga menghimbau ibu-ibu nasabah agar tidak takut menghadapi perubahan terutama pada bidang digitalisasi.
Ketika berdialog, salah satu mantan Account Officer (AO) PNM yang sekarang menjadi nasabah PNM Mekaar Indana Zulfah, bercerita bahwa dirinya juga dapat membangun bisnis online karena mendapat modal dari PNM Mekaar.
“Alasan dari pengunduran diri saya sebagai AO PNM adalah karena saya memutuskan untuk menjadi Ibu rumah tangga. Agar bisa tetap produktif dan menghasilkan uang, saya memutuskan untuk bisnis online. Dengan bantuan PNM Mekaar, saya bisa membeli laptop dan menjalankan bisnis baju saya secara online,” ungkapnya.
Sebagai informasi, hingga Agustus 2021 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp27,39 triliun atau secara akumulasi sebesar Rp87,65 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 10,8 juta nasabah.
Saat ini PNM memiliki 2.985 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 422 Kabupaten/Kota, dan 5.640 kecamatan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn