Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan badan pengelola dana investasi pemerintah, Indonesia Investment Authority (INA), siap menarik lebih banyak investor asing untuk berinvestasi di dalam negeri, termasuk investor yang memiliki preferensi syariah.
Menurut Erick, investor yang memiliki preferensi syariah akan difasilitasi melalui thematic fund. Thematic fund memang dibuat untuk melakukan investasi di jenis aset tertentu berdasarkan profil risiko dan pilihan aset investor.
“Di thematic fund kita bisa membuat syariah compliance fund untuk setiap investor syariah yang ingin berinvestasi di Indonesia,” kata Ercik, Jumat (9/4).
Sejauh ini, Erick menjelaskan, INA telah menerima komitmen investasi dari beberapa negara. Salah satunya yaitu dari negara Islam Uni Emirat Arab (UEA) dengan nilai investasi mencapai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp140 triliun.
Selain itu, INA juga menerima komitmen investasi dari Amerika Serikat (AS) melalui International Development Finance Corporation (DFC) dan Jepang. Adapun nilai investasi masing-masing negara mencapai 2 miliar dolar AS atau setara Rp28 triliun dan 4 miliar dolar AS atau setara Rp56 triliun.
Erick optimistis, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang telah bergulir sejak awal tahun bisa meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap Indonesia. INA sendiri diharapkan bisa membantu membuka peluang investasi baru di tanah air.
“INA mendapat respons yang positif dari komunitas global dan Indonesia siap untuk lebih banyak compliance syariah investement,” tutur Erick.
Sumber Republika, edit koranbumn