Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pembangunan karakter sumber daya manusia (SDM) jadi kunci utama kemajuan sebuah negara. Erick mengambil contoh dua negara maju, Jepang dan Amerika Serikat (AS), yang melakukan perubahan besar-besaran usai mengalami peristiwa besar.
Erick mengatakan AS pernah mengalami perang saudara pada 1861-1865, sedangkan Jepang mengalami peristiwa restorasi Meiji pada 1869. Erick menyebut dua peristiwa itu menjadi momentum bagi AS dan Jepang dalam melakukan revolusi menjadi negara maju.
“Jepang dan AS ingin menjadi negara maju berdasarkan filosofi negara mereka. Sama, kita juga ingin menjadi negara maju, tentu diawali dari revolusi mental yang namanya Akhlak,” ujar Erick saat puncak acara Akhlak Festival Culture 2023 di Menara BRILiaN, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Erick menyampaikan Indonesia bertekad menjadi negara maju dan memiliki komitmen terhadap pertumbuhan ekonomi, tanpa mengabaikan kesenjangan kesejahteraan yang masih terjadi. Erick mengatakan BUMN sebagai sepertiga kekuatan ekonomi, memiliki peran besar dalam menjaga tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif.
“Kita tidak mau jiplak mereka, kita punya budaya sendiri, punya kemauan maju. Oleh karena itu, BUMN sejak awal kita sepakat, saya tidak mau Akhlak hanya gara-gara saya, tapi gara-gara kalian semua yang ingin transformasi BUMN. Ini jangan hanya menjadi pencitraan, slogan, tapi tidak meresap di diri kalian,” ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.
Erick juga meminta insan BUMN untuk terus meningkatkan kinerja. Erick bersyukur transformasi BUMN mendapat apresiasi dari banyak pihak. Salah satunya kepercayaan terhadap insan BUMN yang mendapat amanah menjadi Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, hingga Dirjen Imigrasi Silmy Karim.
“Artinya baik di depan (pimpinan), maupun di belakang, kalian punya rekam jejak ketika dapat amanah di BUMN. Ingat, kita pegang 30 persen ekonomi Indonesia, jumlah kita cuma 1,6 juta, kalian harus bersyukur. Itu kenapa akhlak jadi dorongan utama perubahan revolusi mental hari ini,” kata Erick.
Sumber Republika, edit koranbumn