Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan keberhasilan transformasi BUMN mendapat respons positif dari Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini disampaikan Erick usai bertemu Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohammed al-Mazroei dan jajarannya di Jakarta, Senin (7/3).
“Menteri Suhail Muhammed al-Mazroei tamu sangat antusias mendengar paparan tranformasi BUMN,” ujar Erick dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (8/3).
Menurut Erick, antusiasme UEA didasari dengan pencapaian laba bersih BUMN secara konsolidasi yang meningkat signifikan. Erick mengatakan laba bersih BUMN secara konsolidasi pada 2021 mencapai Rp 90 triliun atau melonjak tajam dibanding 2020 yang sebesar Rp 13 triliun. “Ini kenaikan luar biasa yang mendapat apresiasi langsung dari Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohammed al-Mazroei,” kata Erick.
Erick menilai keberhasilan transformasi BUMN mendorong kepercayaan dari UEA untuk meningkatkan kerja sama dengan BUMN. Erick menyebut UEA telah menyampaikan ketertarikannya untuk meningkatkan berbagai kerja sama dengan BUMN untuk sektor kesehatan, pangan, dan energi. Erick menyampaikan Kementerian BUMN sejak awal menaruh prioritas terhadap tiga sektor tersebut.”Kehadiran pandemi membuka mata kita dan menjadi momentum bagi kita untuk memperkuat ketahanan pangan, kesehatan, dan energi,” lanjut Erick.
Erick mengatakan BUMN saat ini telah memiliki sejumlah holding, seperti holding pangan, holding farmasi, holding rumah sakit, dan juga holding Indonesia Battery Corporation (IBC) yang terbuka untuk bekerja sama dengan UEA. Erick berharap kerja sama dengan UEA tak sekadar memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam membangun ketahanan pangan, kesehatan, dan energi, melainkan juga mampu menaikan daya saing BUMN di kancah internasional.
“UEA akan terus meningkat kerja sama investasi dengan BUMN untuk kemandirian kesehatan, pangan, dan energi. Kita berharap ini akan menjadi kerja sama yang saling menguntungkan,” sambungnya.
Erick mengatakan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan menjadi fokus Indonesia dalam Presidensi Indonesia di G20. Erick menyebut Indonesia akan terus mendorong terwujudnya pemerataan akses vaksin covid-19 dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui partisipasi UMKM serta ekonomi digital. Pertemuan ini juga dihadiri Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo.
Sumber Republika, edit koranbumn