Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan keberhasilan transformasi BUMN mendapat respons positif dari Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini disampaikan Erick usai bertemu Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed Al Mazroei dan jajarannya di Jakarta, Selasa (8/3/2022).
“Menteri Suhail Mohamed Al Mazroei sangat antusias mendengar paparan transformasi BUMN,” ujar Erick.
Kata Erick, antusiasme ini didasari dengan pencapaian laba bersih BUMN secara konsolidasi yang meningkat signifikan. Erick mengatakan laba bersih BUMN secara konsolidasi pada 2021 mencapai Rp 90 triliun atau melonjak tajam dibanding 2020 yang sebesar Rp 13 triliun.
“Ini kenaikan luar biasa yang mendapat apresiasi langsung dari Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed Al Mazroei,” ungkap Erick.
Erick menilai keberhasilan transformasi BUMN mendorong kepercayaan dari UEA untuk meningkatkan kerja sama dengan BUMN. Erick menyebut UEA telah menyampaikan ketertarikannya untuk meningkatkan berbagai kerja sama dengan BUMN untuk sektor kesehatan, pangan, dan energi. Erick menyampaikan Kementerian BUMN sejak awal menaruh prioritas terhadap tiga sektor tersebut.
“Kehadiran pandemi membuka mata kita dan menjadi momentum bagi kita untuk memperkuat ketahanan pangan, kesehatan, dan energi,” lanjut Erick.
Erick mengatakan BUMN saat ini telah memiliki sejumlah holding, seperti holding pangan, holding farmasi, holding rumah sakit, dan juga holding Indonesia Battery Corporation (IBC) yang terbuka untuk bekerja sama dengan UEA. Erick berharap kerja sama dengan UEA tak sekadar memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam membangun ketahanan pangan, kesehatan, dan energi, melainkan juga mampu menaikan daya saing BUMN di kancah internasional.
“UEA akan terus meningkat kerja sama investasi dengan BUMN untuk kemandirian kesehatan, pangan, dan energi. Kita berharap ini akan menjadi kerja sama yang saling menguntungkan,” sambungnya.
Pertemuan ini juga dihadiri Pahala Nugraha Mansury – Wakil Menteri BUMN I, dan Kartika Wirjoatmodjo – Wakil Menteri BUMN II.