Core Values atau nilai nilai dasar bagi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu AKHLAK , akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang diterapkan ke seluruh perusahaan mentransformasi kinerja perusahaan-perusahaan pelat merah menjadi semakin berdaya saing.
Upaya tersebut juga dimaksudkan untuk melakukan transformasi human capital dan menjadikan BUMN sebagai pabrik talenta bukan pabrik wacana sehingga dapat menjadi pegangan dalam menyongsong era emas Indonesia pada tahun 2045.
“Yang paling penting justru semua ini adalah punya core values AKHLAK. Karena kita tanpa amanah tidak ada artinya. Karena kita itu berjibaku dengan konflik-konflik setiap hari Conflict of Interest terutama. Nah, AKHLAK itu menjadi pegangan,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir saat menjadi pembicara dalam Acara Dies Natalis ke-9 ESQ Business School melalui zoom, Senin (13/12) seperti dikutip, Rabu (15/12).
Dalam mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam tubuh perusahaan BUMN, ia menerapkan model rekruitmen human capital perusahaan dititikberatkan pada kualitas atau kompetensi yang sangat dibutuhkan.
“Apalagi kalau kita diisi oleh human-human capital yang juara, sehingga sumber daya alam kita juga punya value di sini. Jadi hal ini yang penting bagaimana menjadi kunci dan kita lihat inilah yang kita coba tadi menghadapi disrupsi pun kita berubah,” tuturnya.
Erick juga mendorong ekosistem anak muda di Kementerian BUMN supaya bisa melakukan transformasi dan mengantisipasi disrupsi. Katanya, transformasi itu dalam bentuk pembenahan efisiensi seperti pada road map yang direncanakan oleh Kementerian BUMN dalam rangka pembenahan dan efisiensi serta efektifitas kerja bisa terwujud.
“Kalau melihat dari data-data pun 70% daripada pegawai BUMN itu sekarang di bawah 35 tahun. Nah karena itu kenapa kita dorong keberpihakan kepada leadership muda. Dan ini tidak hanya di direksi saja, di Kementerian pun kita lakukan,” ungkap Erick.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang sama hadir pada acara tersebut menyampaikan bahwa untuk mencapai Indonesia emas 2045, sudah disiapkan sejak saat ini di mana ada lima prioritas kerja presiden dan wakil presiden untuk visi Indonesia maju yaitu pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, simplifikasi regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi.
“Pembangunan SDM yang dimaksud yaitu SDM yang bekerja keras, dinamis, terampil dan menguasai iptek serta mengundang talenta global. Kita wujudkan SDM yang berlandaskan inovasi, adaptasi dan kolaborasi,” tegasnya dengan semangat.
“Semangat 3G, yang pertama Gercep yaitu gerak cepat. Yang kedua Geber, enggak bisa sendiri kudu gerak bersama dan yang ketiga adalah Gaspol ke garap semua potensi online untuk pulih dan ciptakan lapangan kerja,” imbuhnya.
Untuk itu, katanya, kolaborasi dengan ESQ Business School dapat mengembangkan ekosistem industri juga pariwisata dan ekonomi kreatif. Karena ESQ Business School yang sudah memiliki peranan penting diyakini ke depan lulusan-lulusan terbaik ESQ Business School akan menjadi leaders and captains of industry termasuk industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Saya sangat yakin haqqul yakin bahwa kebangkitan pariwisatalah kebangkitan ekonomi kita dan inilah sektor strategis dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Ekonomi kreatif juga hadir sebagai kekuatan baru dalam pemulihan ekonomi nasional,” tegas Sandi.
Sementara itu, pendiri ESQ Business School Ary Ginanjar menyampaikan bahwa Indonesia saat ini sedang akan mengalami kebanjiran bonus demografi, dimana pada tahun 2030 ada sekitar 70% hingga 80% adalah milenial, apalagi nanti tahun 2045. Kalau tidak bisa handle ini maka bonus ini bukan menjadi sebuah hadiah tapi bisa menjadi sebuah disaster.
“Itulah sebabnya kita harus mempersiapkan generasi masa depan mempersiapkan pemimpin-pemimpin bangsa untuk tahun 2030 Indonesia emas dua, dan 2045 Indonesia emas yang terakhir wujud impian kita. Karena itu tentu harus dibentuklah para calon-calon pemimpin di mana ESQ Business School turut serta melahirkan para kader-kader,” tegasnya.
Ary juga mengatakan selalu mendukung Core Values AKHLAK BUMN, karena baginya itu adalah sebuah Sufi Korporat. Hal itu juga dikatakan sejalan dengan misi perjuangannya menuju manusia emas Indonesia yang berkarakter.
“Saya gembira sekali bahwa Pak Erick meluncurkan AKHLAK sebagai core values sehingga ini sejalan dengan misi perjuangan kita yaitu Indonesia emas Indonesia berkarakter hingga kita disini ingin melatih dan mendidik para sarjana-sarjana bisnis yang memiliki moral atau karakter dan berakhlak. Karena itulah mengapa ESQ Business School ini didirikan,” tandasnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn