Menteri BUMN Rini M Soemarno berkunjung ke Palembang, Sumatera Selatan untuk meninjau perkembangan depo kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan pada Kamis (30/8). Saat meninjau langsung, Rini didampingi oleh Direktur Pengelolaan Sarana PT Kereta Api Indonesia (Persero) Azahari, dan perwakilan dari PT Waskita Karya, PT Inka, PT LEN dan Kemenhub beserta jajarannya. Saat berada di area Depo, Rini melihat ruang pusat pengendalian LRT Sumatera Selatan. Rini melihat bagaimana proses pengendalian LRT Sumatera Selatan melalui ruangan tersebut. Rini mengaku cukup bangga akan depo dan ruang kendali dari LRT Sumatera Selatan ini karena merupakan karya para insinyur dalam negeri.
Menteri BUMN Rini M Soemarno mencoba E-Gate di Stasiun Jakabaring
LRT merupakan hal baru di Indonesia, sehingga Rini menekankan untuk para stakeholder memahami segala kendala yang terjadi. “Jadi ini memang pertama kali di Indonesia kita punya sistem seperti ini, kita menekankan terus belajar mula-mula sedikit ketidaksempurnaan tapi sekarang sudah berjalan lancar,” kata Rini. Ia berharap, agar para stakeholder untuk mempersiapkan LRT Jabodebek yang akan dioperasikan pada 2019 lebih siap dibandingkan dari LRT Sumatera Selatan ini. “The next step LRT Jabodebek akan lebih complicated lebih canggih sistem yang akan kami operasionalkan. Jadi, saya menekankan untuk belajar betul kesalahan apa yang ada di sini. Kami jaga sehingga yang di Jabodebek bisa perfect,” ujarnya. Ia juga berharap agar stakeholder proyek LRT juga harus banyak belajar termasuk studi banding ke negara lain, seperti Eropa dan China. Khususnya untuk meningkatkan SDM yang dimiliki agar seluruh proyek yang dikerjakan bisa berjalan dengan baik dan tanpa masalah.
Menteri BUMN Rini M Soemarno bersama jajaran BUMN dalam rangkaian LRT Sumatera Selatan
Tak hanya mengunjungi depo, Rini bersama rombongan juga menaiki langsung LRT Sumatera Selatan dengan rute dari Stasiun Jakabaring sampai Stasiun Palembang Ikon. Kedatangan Rini menimbulkan antusiasme penumpang di dalam LRT. “Saya mau berdiri saja ah, jalan-jalan,” kata Rini. Sambil menyusuri gerbong, Rini menyapa satu per satu penumpang yang ada. Tak lupa, Rini juga meladeni ajakan foto para penumpang LRT. Sekitar 10-15 menit kemudian, Rini pun turun di Stasiun Palembang Ikon.
Manager Humas Divre 3 Palembang Aida Suryanti mengatakan bahwa LRT Sumatera Selatan akan mengalami perubahan pola operasi mulai 3 September 2018 bertepatan dengan usainya Asian Games 2018. Jam operasional LRT Sumatera Selatan, sebelumnya berlangsung dari pukul 04.37 WIB hingga pukul 20.45 WIB. Jam tersebut akan dibatasi dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00WIB. “Perubahan jam operasional dilakukan untuk penyempurnaan pekerjaan fisik insfrastruktur prasarana stasiun, seperti persinyalan dan akses stasiun agar dapat segera diselesaikan,” ujar Aida.
Menteri BUMN Rini M Soemarno saat meninjau Depo LRT Sumatera Selatan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Palembang dari Kementerian Perhubungan Suranto mengatakan, sejauh ini pembangunan fisik LRT telah mencapai 97,31persen. Namun, dari 13 stasiun yang disiapkan, baru enam stasiun beroperasi lantaran sisanya masih dalam tahap penyelesaian. Stasiun yang sudah beroperasi sejauh ini adalah Stasiun DJKA, Bandara SMB II, Jakabaring, Bumi Sriwijaya, Cinde, dan Ampera. “Kita akan melanjutkan menyelesaikan pekerjaan yang tertunda,” kata Suranto. Selain itu, mulai 3 September para penumpang akan dikenakan tarif yang berlaku seperti sebelum pelaksanaan Asian Games 2018. “Jadi mulai 3 September mendatang masyarakat yang ingin menikmati moda transportasi LRT akan dikenakan biaya atau tarif sebesar Rp 5 Ribu untuk antar stasiun dan Rp 10 Ribu dari DJKA ke Bandara dan sebaliknya,” ujar Aida. (Public Relations KAI)
Sumber Situs Web KAI