Menteri BUMN Rini Soemarno resmikan 16 Proyek Strategis Kawasan Timur Indonesia, dua diantaranya dibangun PT Nindya Karya (Persero). Acara peresmian tersebut dilaksanakan di Dermaga Jayapura, pada pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero).
Hadir dalam peresmian tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarno hadir bersama Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo, Staf Khusus Menteri BUMN Wianda Pusponegoro, yang didampingi Walikota Jayapura Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Doso Agung, Direktur Utama PT Nindya Karya (Persero) Indradjaja Manopol bersama Direktur Produksi & HSE Firmansyah, General Manager PT Nindya Karya (Persero) Wilayah V Andri Suhendar, Manager HSE PT Nindya Karya (Persero) Wilayah V Dedi Firansyah, Pemasaran 2 Wilayah Maluku, Papua dan Papua Barat PT Nindya Karya (Persero) Puji Santoso, Kepala Proyek Dermaga Penumpang 1500 M2 dan Replacement Dermaga 150 x 30 M2 di Pelabuhan Jayapura Yan Ananta Tomazya, serta beberapa Direktur BUMN lainnya.
Kedua proyek yang dibangun PT Nindya Karya (Persero) tersebut adalah Dermaga Pelabuhan Kendari yang terletak di Kelurahan Bungkotoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari – Sulawesi Tenggara dan Dermaga Pelabuhan Jayapura yang terletak di Kota Jayapura – Papua. Keduanya merupakan dermaga pelabuhan yang di kelola oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Dermaga Pelabuhan Kendari sendiri dibangun untuk meningkatkan pertumbuhan industri dan perdagangan sehingga memberikan kontribusi positif peningkatan pendapatan daerah. Sedangkan Dermaga Pelabuhan Jayapura memiliki fungsi yang lebih strategis karena berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik di sebelah utara yang berfungsi sebagai salah satu pintu gerbang keluar masuknya komoditas dan orang (penumpang) menuju atau keluar Indonesia.
Dalam sambutannya Menteri BUMN Rini Soemarno berharap, semua proyek yang diresmikan dapat mempercepat konektivitas laut dan pertumbuhan ekonomi yang memberikan dampak positif bagi pemerataan di bidang sosial ekonomi di seluruh kawasan di Indonesia, khususnya di Wilayah Indonesia Bagian Timur.
“Ini sebuah pencapaian yang besar dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun. Pembangunan pelabuhan-pelabuhan akan membantu masyarakat terutama dalam mendorong konektivitas laut dan daya saing di wilayah Timur Indonesia. Ini sebuah kebanggaan kita bersama bahwa BUMN sebagai agen pembangunan terus memberikan kontribusinya bagi kemajuan perekonomian bangsa,” ungkap Rini. (Siaran Pers Kementerian BUMN – 24/08).
Baik Dermaga Pelabuhan Kendari maupun Dermaga Pelabuhan Jayapura, keduanya merupakan proyek yang ditargetkan harus selesai di tahun 2018. PT Nindya Karya (Persero) ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan kedua proyek tersebut, kontrak pembangunan Dermaga Pelabuhan Kendari ditandatangani pada 14 Oktober 2016, dengan nilai kontrak akhir sebesar Rp 355.991.502.900. Sedangkan kontrak Dermaga Pelabuhan Jayapura ditandatangani pada 30 Januari 2018 dengan nilai kontrak akhir sebesar Rp 164.679.097.000.
PT Nindya Karya (Persero) selaku pelaksana pembangunan kedua proyek tersebut telah berhasil menyelesaikan pembangunan Dermaga Pelabuhan Kendari lebih cepat dari kontrak awal dan Dermaga Pelabuhan Jayapura selesai tepat waktu sehingga kedua Dermaga tersebut sudah dapat beroperasi dengan optimal. Awalnya Dermaga Pelabuhan Kendari memiliki kapasitas total sebesar 70.000 TEUs/Tahun setelah pembangunan menjadi 250.000 TEUs/Tahun, sedangkan Dermaga Pelabuhan Jayapura semula memiliki kapasitas total sebesar 90.000 TEUs/Tahun setelah pembangunan menjadi 200.000 TEUs/Tahun, dengan kapasitas container semula 15 box/jam setelah pembangunan menjadi 25 box/jam
Sumber Situs Web Nindya Karya