Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi sinergi antara RS BUMN melalui PT Pertamina Bina Medika IHC (Pertamedika IHC) dengan RS swasta. Hal ini disampaikan Erick saat menghadiri peresmian RS Ukrida sebagai RS khusus rujukan Covid-19 pada Senin (11/1). Kementerian BUMN, kata Erick, sangat mengapresiasi kerja sama antara pemerintah, swasta, dan daerah dalam menekan angka penyebaran Covid-19 yang dilakukan secara bertahap.
“Saat ini kita harus bergerak cepat dan transparan dalam melakukan penanganan Covid-19 dengan fokus pada empat hal yaitu keterjangkauan, ketersediaan, kualitas, dan kesadaran,” ujar Erick.
Erick menyampaikan kerja sama operasional antara Pertamedika IHC dan RS Ukrida merupakan bagian dari tujuan pembentukan holding RS BUMN yaitu mewujudkan ketahanan kesehatan nasional terlebih di masa pandemi ini. Erick berharap kerja sama ini bisa terus ditingkatkan dan Kementerian BUMN akan memberikan dukungan penuh dalam rangka perluasan jaringan layanan penanganan Covid-19 yang terstandardisasi dengan baik dan merata untuk seluruh wilayah di Indonesia.
Acara peresmian RS Ukrida sebagai RS khusus rujukan Covid-19 juga dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin,, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, hingga Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Provinsi DKI Jakarta telah memilki 101 rumah sakit rujukan Covid-19. Kondisi ketersediaan tempat tidur rumah sakit rujukan di Jakarta pun kian menipis. Untuk itu, ucap Budi, pemerintah harus mengambil langkah-langkah strategis dalam mengatasi kekurangan tempat tidur di DKI Jakarta. Budi menilai dukungan dari berbagai pihak kepada RS Ukrida untuk memberikan pelayanan bagi pasien Covid-19 dan menjadi RS Rujukan ini sangat membantu Pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Secara pengelolaan RS, kerja sama operasional antara Holding RS BUMN dan RS swasta memiliki banyak manfaat, antara lain adanya kemudahan dalam Pengadaan Alat Kesehatan, BMHP dan Fasilitas Penunjang Medis, adanya peningkatan mutu dan standar pelayanan, transfer of knowledge dan upskilling tenaga medis,” ucap Budi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut bangga atas kolaborasi yang dilakukan selama menyiapkan fasilitas penangan Covid-19 RS Ukrida. Anies mengatakan kerja sama antara Pertamedika IHC dengan RS Ukrida bukan hanya soal penanganan Covid-19, namun juga tentang kolaborasi dimana unsur-unsur yang terlibat saling memudahkan satu sama lain.
“Semoga kerja sama ini bisa menjadi rujukan kolaborasi yang bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam rangka menekan pernyebaran Covid-19 di DKI Jakarta,” kata Anies.
Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat Pertamedika IHC selaku Holding RS BUMN memiki jaringan layanan kesehatan yang tersebar di hingga pelosok negeri yang terdiri dari 73 Rumah Sakit dan 159 jaringan Klinik. Hingga 9 Januari 2021, tercatat RS BUMN memiliki fasilitas penanganan khusus Covid-19 sebanyak 3.210 bed Covid-19 dan 369 bed ICU Covid-19 dengan total jumlah pasien yang telah ditangani sebanyak 71.025 pasien dan tes PCR sebanyak 850.006 test.
Fathema menyampaikan kerja sama Pertamedika IHC dan RS Ukrida melalui proses penjajakan cukup singkat yang mana pada 1 Januari 2021 telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak yang menandakan secara resmi saat ini operasional RS Ukrida berada di bawah pengelolaan Pertamedika IHC.
“Upaya mobilisasi sumber daya manusia, peralatan dan sistem secara terencana, cepat dan massif menjadi keunikan proses kerja sama ini,” ujar Fathema.
Dari segi fasilitas, ucap Fathema, rumah sakit yang berlokasi di Jalan Arjuna Utara No 145 Jakarta Barat tersebut telah siap beroperasi sebagai RS rujukan Covid-19 dengan kapasitas 240 bed yang terdiri dari 37 bed ICU dan 203 bed kamar isolasi yang dilengkapi dengan ventilator, high flow nasal canule, dan ruangan bertekanan negatif.
“Tak hanya itu, kelengkapan fasilitas penanganan Covid-19 tersebut juga ditunjang dengan alat kedokteran yang canggih seperti mesin HD, Cathlab, Radiologi, dan CT-Scan,” kata Fathema.
Sumber Republika, edit koranbumn