Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak melulu mencari keuntungan apalagi yang erat kaitannya dengan kepentingan rakyat.
Erick meminta BUMN tidak memperhitungkan untung-rugi dalam menjalankan bisnisnya kalau untuk kepentingan rakyat. “Kalau ini sebuah kebijakan, kita jangan mikir untung-ruginya, yang tidak boleh, rugi karena oknum, itu yang namanya korupsi,” katanya, seperti dilansir Antara, Rabu (11/3/2020).
Mantan Bos Inter Milan ini, memaklumi adanya kerugian apabila sebuah keputusan dilakukan untuk kepentingan rakyat. Dia menegaskan BUMN wajib hadir di tengah rakyat yang sedang membutuhkan sehingga menahan hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat meninjau kesiapan fasilitas khusus Rumah Sakit Pertamina Jaya(RSPJ), Erick menambahkan pihaknya menaruh perhatian atas ketersediaan masker di masyarakat dalam rangka menahan penyebaran virus corona lebih luas.
“Kemarin kita memastikan, harga masker Rp2.000 per lembar, kalau masalah ketersediaan memang ‘up and down’. Ini yang kita pastikan masker sedang kita cari solusi,” ucapnya.
Dia menegaskan BUMN memiliki tiga hal penting, yakni menjaga keamanan energi (security energy), keamanan pangan (security food), dan keamanan kesehatan (security health).
“Dengan penduduk yang semakin besar isu kesehatan akan menjadi hal yang mahal, apalagi nanti 20-30 tahun lagi menjadi tua,” kata Erick Thohir.
Sebelumnya, Erick memerintahkan BUMN farmasi untuk mempertahankan ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga cairan antiseptik di tengah merebaknya COVID-19.
BUMN farmasi juga diminta untuk mempertahankan ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga masker dam alat pelindung diri.
Perintah Menteri BUMN tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nokor SE-1/MBU/03/2020 Tentang Kewaspadaan terhadap Penyebaran CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19).
Sumber Bisnis, edit koranbumn