Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mencatat realisasi investasi pada keseluruhan tahun 2021 mencapai Rp901,02 triliun. Realisasi ini melebihi dari target yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Artinya kita melampaui target presiden. Alhamdullilah, saya berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung,” kata Bahlil, Kamis (27/1/2022).
Adapun target presiden sebesar Rp900 triliun. Sementara itu, target RPJMN sebesar Rp864 triliun. Dengan demikian, realisasi ini mencapai 104 persen dari RPJMN dan 101 persen dari target presiden.
Angka investasi sepanjang 2021 ini menciptakan tenaga kerja sebanyak 2,7 juta. Dari capaian ini, realisasi investasi asing (PMA) sebesar Rp127,5 triliun atau tumbuh 12,5 persen dan investasi dalam negeri sebesar Rp114,1 triliun, naik 12,6 persen (year-on-year/yoy).
Lebih lanjut, investasi di Pulau Jawa tercatat Rp468,2 triliun, tumbuh 12,2 persen. Sementara itu, luar Jawa mencapai Rp432,8 triliun, naik 5,9 persen (yoy). Dari sisi sektornya, industri logam dasar dan barang logam menempati posisi pertama sebesar Rp117,5 triliun. Kedua adalah sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp117,4 triliun.
Kemudian, urutan ketiga yaitu transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp107,4 triliun.
Dari Januari sampai Desember 2021, realisasi investasi Jawa Barat mencapai Rp136,1 triliun atau tumbuh 15,1 persen. Sementara itu, DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan realisasi investasi Rp103,7 triliun.
“Kang Emil gubernurnya lebih paten dalam realisasi, DKI Jakarta nomor dua,” paparnya.
Dari data Kementerian Investasi, Singapura tercatat sebagai negara asal PMA terbesar sepanjang 2021 dengan realisasi US$9,4 miliar, disusul HongKong sebesar US$4,6 miliar dan China US$3,2 miliar serta AS sebesar US$2,5 miliar.
“Selisihnya beda-beda tipis. Terbesar dari Singapura, tetapi saya tidak yakin uangnya dari Singapura semua. Ini hub, bukan rahasia umum lagi,” kata Bahlil.
Sumber Bisnis, edit koranbumn