Salah satu agenda Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Amerika Serikat adalah melakukan lobi dengan Microsoft membahas perkembangan rencana investasi membangun pusat data di Indonesia.
Menteri Investasi mengapresiasi komitmen yang direncanakan Microsoft untuk Indonesia seperti yang pernah dikemukakan tahun lalu oleh CEO Microsoft saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta.
“Kami menjalankan apa yang menjadi hasil pertemuan Bapak Jokowi dengan Microsoft. Presiden Jokowi menginginkan Microsoft masuk ke Indonesia. Semuanya kami akan bantu, dalam konteks bagaimana aturan diperhatikan dan ditegakkan. Dengan tetap memperhatikan kolaborasi dengan UMKM, pengusaha daerah maupun pengusaha nasional lain,” katanya melalui keterangan pers, Senin (19/7/2021).
Bahlil menegaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker), seluruh proses perizinan investasi yang dilakukan melalui sistem OSS dan perizinan di daerah, seluruhnya akan dibantu oleh Kementerian Investasi/BKPM.
Bahlil pun menyampaikan kepada Microsoft bahwa UU Ciptaker mewajibkan program kemitraan antara investor dengan UMKM.
“Sesuai perintah UU Ciptaker, setiap investasi harus ada kolaborasi dengan pengusaha daerah, tapi yang profesional. Jadi setiap investasi yang masuk betul-betul memberikan dampak dan bermanfaat,” jelasnya.
Vice President of Azure Global-Microsoft Mark Jacobsohn menyampaikan bahwa Microsoft memiliki komitmen jangka panjang pada pertumbuhan Indonesia.
Inisiatif yang dicanangkan di Indonesia dengan tema Berdayakan Ekonomi Digital Indonesia akan merangkul berbagai pihak seperti pelayanan publik, pengembang (developer), dan ekosistem startup.
“Kami berekspansi dengan cepat di wilayah Indonesia. Kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, tentunya dari pemerintah Indonesia dan ketersediaan infrastruktur pendukung untuk mensukseskan investasi di Indonesia,” ungkapnya.
Menurut penelitian International Data Corporation (IDC), proyeksi dampak ekonomi dari investasi Microsoft di Indonesia sampai tahun 2024 adalah penciptaan sumber pendapatan baru bagi Microsoft dan mitra lokal bisnisnya di Indonesia sebesar US$6,3 miliar, penciptaan lapangan kerja sekitar 60.000 lapangan kerja baru, dan 9.000 lapangan kerja bagi profesional di bidang teknologi informasi.
Sumber Kontan, edit koranbumn