Alat tes COVID-19 karya anak bangsa GeNose sudah beroperasi di beberapa stasiun dan bandara di Indonesia. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut GeNose sudah digunakan oleh 500 ribu pengguna kereta api.
“Beberapa negara seperti Singapura dan Belanda mencoba menggunakan (alat tes COVID-19 seperti) ini, tapi belum dilakukan masif. Sedangkan GeNose sudah digunakan lebih dari 500 ribu orang di kereta api,” kata Budi Karya, kepada wartawan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (10/4/2021).
Budi Karya mengatakan GeNose sudah bisa digunakan di Bandara sejak 1 April 2021. Dengan itu, Budi Karya berharap GeNose bisa digunakan masyarakat secara masif karena dinilai lebih efisien.
“Dan mulai tanggal 1 di Bandara, saya pikir ini akan banyak sekali penggunaan nya bagi masyarakat. Memudahkan, lebih ringan dan tidak sakit. Selamat menggunakan GeNose, semoga kita makin bangga dengan produk Indonesia,” kata Budi Karya.
Diketahui, GeNose sudah mulai tersebar di 44 stasiun kereta api di Indonesia. Harganya pun terbilang cukup terjangkau, yakni Rp 30 ribu per orang.
GeNose kini juga sudah tersebar di 5 Bandara di Indonesia. Di antaranya Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Internasional Juanda Surabaya Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Bandara Husein Sastranegara, Bandung dan Bandara Ngurah Rai, Bali.
Sementara, GeNose di Bandara dikenakan tarif Rp 40 ribu per orangnya. GeNose dinilai efisien karena caranya cukup mudah, yakni hanya menghembuskan nafas ke sebuah plastik. Nantinya, hasil GeNose keluar dengan waktu yang singkat, kurang lebih 5 menit.
Sumber Detik, edit koranbumn