Kementerian BUMN mendorong program Pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan daya saing melalui sinergi dengan berbagai pihak. Selain itu, Kementerian BUMN juga mendukung karya anak bangsa dan kemajuan industri dirgantara tanah air melalui kerja sama PT Dirgantara Indonesia (Persero) / PTDI dengan 8 perusahaan dan pemda yang diwujudkan dalam bentuk penandatanganan framework agreement dan affidavit. Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan bertepatan dengan Singapore Airshow 2018 di Singapura pada Rabu, 7 Februari 2018. (07/02)
Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro bersama mitra kerja dan disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno beserta pejabat negara lainnya.
PT Dirgantara Indonesia (Persero) bersama 8 mitra kerjanya menyepakati kerja sama antara lain framework agreement pengadaan, pelayanan, dan komersialisasi 20 unit pesawat N219 Nurtanio dengan PT Pelita Air Service; pengadaan N219 Nurtanio dengan Bupati Puncak Jaya, Papua Willem Wandik; pengadaan 50 pesawat N219 Nurtanio dan pengembangan SDM dan fasilitas kedirgantaraan di Aceh dengan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf; affidavit kerja sama perdagangan, industri dan layanan (CISA) dengan Airbus Helicopters (AH) berkaitan dengan pengembangan support & services (S&S) termasuk kemampuan maintenance, repair, and overhaul (MRO) sebagai kelanjutan Perjanjian Kerjasama Perdangangan, Industri, dan Layanan ref. EBRB-06-2016 yang telah ditandatangani pada tanggal 7 Desember 2017; framework agreement penyusunan analisis operasional, dan pendanaan pengadaan 5 unit pesawat N219 Nurtanio dengan PT Trigana Air Service; framework agreement pengadaan 2 unit pesawat N219 Nurtanio dengan Gubernur Provinsi Kalimantan Utara Irianto Lambrie; framework agreement pemasaran, pengadaan dan produksi pesawat N219 Nurtanio dengan Avitra Aerospace Technologies; serta framework agreement pengembangan support & services (S&S) pesawat terbang, khususnya CN295 dengan Airbus Defence and Space (ADS). Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan pendekatan kerjasama terkait product support dan training yang akan bermanfaat bagi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia.
Menteri Rini mengungkapkan, setelah dilakukan peresmian dan pemberian nama “Nurtanio” pada pesawat N219 pada November 2017 lalu, pemerintah terus memberikan dukungan bagi pemasaran dan peningkatan kualitas layanan karya tangan anak bangsa baik di dalam maupun di luar negeri. Pemerintah mengapresiasi terhadap rangkaian penandatanganan kerja sama ini sebagai bentuk kemajuan dan upaya PTDI dalam rangka mendorong pengembangan produk yang dihasilkan.
“Beberapa penandatanganan kerja sama yang dilakukan PTDI pada hari ini menunjukkan tingginya kepercayaan investor baik di dalam maupun luar negeri terhadap produksi atau karya anak bangsa. Pemerintah tentunya terus mendorong agar perluasan pemasaran atau komersialisasi terhadap produk yang dihasilkan juga didukung dengan kualitas pelayanan, kualitas manajemen dan safety dalam meningkatkan layanan jangka panjang dan berkelanjutan, “ungkap Rini.
Rini juga menegaskan tentang pentingnya keberadaan pesawat N219 yang dirancang untuk melayani operasional bandara perintis di wilayah-wilayah terpencil. Pembuatan dan pengembangan pesawat jenis ini memiliki kontribusi penting dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia. Dengan spesifikasi dan keunggulan yang dimilikinya, kehadiran pesawat N219 diharapkan mampu mendorong konektivitas antarpulau yang pada akhirnya mendorong perekonomian nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro mengungkapkan, pihaknya terus melakukan berbagai inisiatif dan pengembangan terhadap produk yang telah dihasilkan untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi industri dirgantara di tanah air. Berbagai inisiatif dan pengembangan yang dilakukan merupakan upaya perseroan dalam mendorong kualitas pelayanan dan pemasaran produk untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan.
Pesawat N219 Nurtanio pada dasarnya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara nasional di wilayah perintis, dan pesawat N219 Nurtanio dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti angkutan penumpang, angkutan barang maupun ambulans udara. N219 Nurtanio didesain sesuai kebutuhan masyarakat, terutama di daerah perintis, sehingga memudahkan untuk take-off dan landing di landasan yang pendek dan tidak dipersiapkan, seperti rumput atau bebatuan.
“PTDI dalam perjalanannya telah menghasilkan berbagai pesawat terbang dengan skema produksi bersama dengan para mitra kerja strategis internasional. Dengan kepercayaan dan dukungan penuh dari pemerintah, kami akan terus melakukan pengembangan dan komersialisasi terhadap produk-produk yang dihasilkan dengan terus menekankan pada peningkatan kualitas pelayanan kepada seluruh pelanggan yang pada akhirnya juga mendorong efektivitas dan efisiensi operasional dan keselamatan penerbangan,” tegasnya.
PTDI akan menyiapkan 2 (dua) purwarupa pesawat N219 Nurtanio untuk uji terbang hingga mencapai 350 flight hours dan 2 (dua) purwarupa lainnya untuk dilakukan fatigue test yang membutuhkan 3000 cycle fatigue test untuk mendapatkan Type Certificate di akhir tahun 2018.
Pada tahun 2019, pesawat pertama N219 Nurtanio ditargetkan siap dan laik untuk memasuki pasar, dengan First Launch Customer di awal Juli tahun 2019. Pesawat N219 nantinya akan diproduksi secara bertahap. Pada awalnya akan diproduksi 6 unit dengan menggunakan kapasitas produksi eksisting, kemudian dengan menjalankan sistem otomasi pada proses manufacturing, secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sampai mencapai 36 unit per tahun.
Pada event yang digadang-gadang sebagai pameran kedirgantaraan dan pertahanan terbesar di Asia ini, PT Dirgantara Indonesia (Persero) turut hadir dalam Singapore Air Show 2018 yang terletak di Booth G39 Changi Exhibition Center pada tanggal 6 – 11 Februari 2018.
Sumber Siaran Pers Bagian Humas dan Protokol Kementerian BUMN
koranbumn01