Menteri BUMN Rini M. Soemarno selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Barata Indonesia menerbitkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: SK-28/MBU/01/2018 tanggal 22 Januari 2018 tentang Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Barata Indonesia.
penyerahan Salinan Keputusan dilaksanakan di Kantor Kementerian BUMN, oleh Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra dan dihadiri jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Barata Indonesia beserta pejabat dan pegawai Kementerian BUMN.
Surat keputusan Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengubah nomenklatur jabatan anggota Direksi PT Barata Indonesia (Persero) semula Direktur Operasi dan Pemasaran menjadi Direktur Operasi dan Direktur Pemasaran, keputusn Menteri BUMN tertuang dalam surat keputusan juga mengalihkan penugasan Sdr. Tony Budi yang semula Direktur Operasi dan Pemasaran menjadi Direktur Pemasaran, dengan masa jabatan sesuai Keputusan Menteri BUMN tersebut dan mengangkat Sdr. Bobby Sumardiat Atmosudiro sebagai Direktur Operasi PT Barata Indonesia (Persero).
Visi baru Barata Indonesia yang telah deklarasikan yakni menjadi perusahaan yang sehat, kuat dan berdaya saing tinggi serta tetap memiliki perhatian terhadap inovasi dan perkembangan teknologi di bidang Manufaktur, Enjinering, dan Konstruksi, telah menjadi arah baru dari perusahaan untuk tumbuh dan mencapai target. Manajemen akan terus meningkatkan project management dalam rangka untuk memperkuat proyek-proyek EPCPT.
Beberapa bidang usaha Barata Indonesia (Persero) yakni sebagai perusahaan foundry (pengecoran) dan manufaktur terkemuka di Indonesia memiliki dapur foundry dengan kapasitas besar yang mencapai 12.800 ton/tahun. Dan Engineering Procurement Construction (EPC) salah satu lini bisnis terbaru yang ada pada Barata Indonesia, Tantangan pasar membuat perusahaan mengembangkan bidang tersebut secara bertahap , baik dalam Industri Minyak dan Gas , Industri Agro, serta Industri Pembangkit Listrik. Berbagai jenis proyek-proyek ditangani sejauh ini, mencerminkan kepercayaan pelanggan terhadap kemampuan Barata.
Kinerja Barata Indonesia, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang konstruksi, sepanjang tahun 2017 membukukan laba senilai Rp 44 miliar pada 2017 lalu naik 120 persen dari capaian tahun 2016. Perolehan kontrak yang dicapai perusahaan sebesar Rp. 3,2 Trilliun naik 347 persen dari capaian 2016. Sementara penjualan berada di angka Rp 1,1 Triliun, naik 53 persen dari capaian 2016.