Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mendorong BUMN untuk segera menyediakan hunian sementara bagi masyarakat Banten dan Lampung yang kehilangan rumahnya akibat bencana tsunami beberapa waktu lalu. Kehadiran hunian sementara dinilai sangat penting agar mereka yang kehilangan rumah bisa berlindung dari hujan dan terik matahari.
“Untuk mereka yang rumahnya hancur, dan sekarang juga musim hujan, sangat penting bagi mereka bisa memiliki hunian sementara yang dilengkapi dengan MCK yang baik dan ketersediaan air bersih. Sehingga mereka pun beraktifitas kembali seperti biasa. Maka dari itu kami akan dorong BUMN membangun hunian sementara,” kata Rini disela kunjungan kerjanya ke Posko-Posko BUMN yang ada di Kabupaten Pandeglang.
Selanjutnya, kata Rini, BUMN akan berkordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mencari areal yang tepat dibangunkan hunian sementara. Untuk tahap awal, huntara rencananya akan dibangun di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.
“Saya juga sudah bicara dengan Bupati Pandeglang dan Camat Sumur untuk menunjukan dimana titik-titiknya, nanti akan ditindaklanjuti oleh BUMN termasuk juga PLN akan menyambungkan listriknya ke areal huntara tersebut,” imbuh Rini.
Hadir mendampingi Rini dalam kunjungan kerja tersebut Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dan sejumlah direksi BUMN lainnya.
Di Pandeglang, selain meninjau posko BUMN beserta fasilitas dapur umumnya, Menteri Rini bersama rombongan sempat meninjau wilayah pesisir yang terdampak bencana paling parah. Setelah itu, Rini pun sempat meninjau ketersediaan stok BBM Pertamina di TBBM Tanjung Gerem, Cilegon.
Sinergi BUMN Salurkan Bantuan
Sampai dengan hari ini (29/12), bantuan BUMN untuk masyarakat Banten dan Lampung yang terdampak bencana pun terus disalurkan dengan nilai lebih dari Rp 4 Miliar. Bantuan-bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk berupa makanan siap saji, obat-obatan, air minum, selimut, alat mandi, sembako dan kebutuhan sehari-sehari lainnya.
Di luar itu, BUMN pun menyalurkan tenaga medis, tabung gas Pertamina, tenda, dapur umum, alat berat (Excavator), ambulans hingga vaksin tetanus dan flu untuk masyarakat terdampak bencana.
“Pasca kejadian BUMN sudag bergerak cepat dan utamanya fokus pada pemulihan layanan publik seperti listrik, telekomunikasi hingga BBM,” kata Rini.
Pasca kejadian, Kementerian BUMN juga langsung menunjuk dua BUMN untuk menjadi koordinator penyaluran bantuan di wilayah Lampung dan Banten. PTPN III bertindak sebagai koordinator bantuan di Lampung sedangkan Krakatau Steel bertindak sebagai koordinator bantuan di Banten.
Di bawah kordinasi PTPN III, bantuan BUMN untuk Lampung sejauh ini terhimpun dana bantuan BUMN senilai kurang lebih Rp 1,27 Miliar. Sementara di bawah kordinasi Krakatau Steel, bantuan BUMN untuk Banten sudah terhimpun senilai kurang lebih Rp 3 Miliar.
Bantuan-bantuan tersebut berasal dari sinergi BUMN antara PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Jasa Raharja (Persero), PT Pindad (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Hutama Karya (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Perum Jamkrindo, PT Askrindo (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Perum Bulog, PT PGN Tbk, PT Taspen (Persero), PT Asuransi Jasindo (Persero), PT Jasa Raharja (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Askrindo (Persero), PT Bukit Asam Tbk, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk dan PT PELNI (Persero). Jumlah bantuan pun akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya BUMN yang berpartisipasi dalam penyaluran bantuan tersebut.
Upaya menjaga stabilitas kebutuhan energi di daerah yang terdampak musibah pun telah dilakukan dengan maksimal. Dimana PLN telah berhasil memulihkan 100 persen kondisi kelistrikan di Banten dan Lampung.
Selain itu, Pertamina juga telah menyiagakan 425 pangkalan elpiji 3 kg di wilayah Kabupaten Pandeglang guna mengamankan pasokan pasca-bencana tsunami. Dengan rincian sebanyak 121 pangkalan disiagakan tersebar di 10 Kecamatan terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang. Sedangkan 304 pangkalan lainnya tersebar di wilayah kabupaten Pandeglang yang tidak terdampak tsunami. Tak hanya itu, sampai dengan 28 Desember 2018, Pertamina juga turut menyalurkan bantuan BBM dan LPG untuk sejumlah daerah di Banten yang terdampak bencana dengan nilai lebih dari Rp 461 juta.
Adapun PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah memastikan bahwa seluruh layanan TelkomGroup baik seluler maupun non seluler berfungsi secara normal. “Berbekal pengalaman cepat tanggap ketika bencana gempa Lombok dan Palu, kami yakin BUMN mampu berkolaborasi dengan baik bersama BNPB dan TNI/Polri dalam menanggulangi bencana Tsunami di Banten dan Lampung,” tutup Rini.
Sumber KementerianBUMN / edit koranbumn.com