Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bilang pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa berada di level 2,3%. Tentunya ini lebih rendah dari realisasi tahun lalu yakni 5%.
Kendati begitu, proyeksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tersebut berlandalkan situasi yang terjadi saat ini. Sri Mulyani menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi sangat tergantung kepada efektifitas penangan Covid-19.
Menkeu melihat hampir semua aktivitas ekonomi domestik mengalami perlambatan, pasa tenaga kerja pun itu terdisrupsi. Sektor yang paling terdampak adalah pariwisata, transportasi, pertambangan, manufaktur, perdagangan, kinstruksi, jasa keuangan, dan pertanian.
Tekanan dunia usaha semakin sulit, takala konsumsi masyarakat melambat sepanjang tahun. Bahkan ke depan masih belum bisa diramal kapan konsumsi bakal membaik, sebab Covid-19 masih merebak.
“Karena adanya gangguan pola konsumsi masyarakat akibat stringency level dari kebijakan penangan Covid-19 seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB), work form home, dan lainnya,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Jumat (30/4).
Dari sisi investasi langsung, sebagai kontributor terbesar kedua pertumbuhan ekonomi juga disinyalir melambat. Sri Mulyani bilang investasi melambat lebih dalam bahkan terkontraksi akibat resesi global dan confidence level menurun. Belanja modal pemerintah juga terbatas dan pelaksanaannya terhambat.
Dari sisi perdangan internasional denga China dan negara lain pun berkurang tajam, mendisrupsi rantai pasokan bahan baku global. “Makanya kebijakan ekonomi yang diambil sekarang ini untuk menghindari terjadinya pemburukan ekonomi lebih lanjut,” jelas Menkeu.
Toh begitu, Menkeu masih optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak akan mencapai level negatif. DIa berharap penanganan Covid-19 dapat efektif, dan bila pandemi tersebut cepat hilang maka akan mempercepat recovery pertumbuhan ekonomi.
Dus, optimisme pemerintah tahun 2021 pertumbuhan ekonomi bisa rebound tinggi dari prediksi pencapaian tahun ini. Hal tesebut sejalan dengan proyeksi dari berbagai lembaga internasional yang bilang pertumbuhan ekonomu tahun depan bakal positif.
Adapun perkiraan datang dari International Monetary Fund (IMF) memprediksi tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia menjulang ke level 8,2%, World Bank dengan prediksi 5,2%-5,6%, Asian Development Bank (ADB) di level 5%, dan Moody’s di kisaran 4,3%.
Sumber Kontan, edit koranbumn