Menandai satu dekade penugasan oleh Pemerintah, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) telah berhasil membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 960 km. Komitmen melanjutkan pembangunan infrastruktur nasional ini semakin nyata dengan dimulainya pembangunan dua ruas JTTS Tahap II.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan kedua ruas tersebut meliputi Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi Seksi 1A (Betung – Tungkal Jaya) dengan panjang 30,7 km, dan Seksi 4 (Interchange (IC) Tempino – IC Ness) sepanjang 18,5 km.
“Dengan bertambahnya dua ruas konstruksi ini maka urgensi pengembangan jalan tol ini akan mendukung terkoneksinya ruas-ruas backbone yang mengarahkan dari Sumatra Selatan menuju Riau hingga Jambi, sehingga akan memperkuat arus mobilitas baru. Pembangunan tol ini juga mendukung keberlanjutan Tahap II yang telah terlebih dahulu dimulai melalui Pembangunan Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru,” ujar Adjib.
Lebih lanjut, Adjib menjelaskan pembangunan kedua proyek ini telah dimulai sejak akhir Juni lalu, dan ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2025 jika tidak mengalami hambatan dalam proses pengadaan lahan. Hingga akhir Juli 2024, progres konstruksi Jalan Tol Seksi 1A Betung – Tungkal Jaya sebesar 2,31% dengan progres pengadaan lahan mencapai 19,88%. Pada periode yang sama, progres fisik Jalan Tol Seksi 4 IC Tempino – IC Ness mencapai 13,4% dengan progres pengadaan lahan sebesar 98,02%.
Berdasarkan rencana struktur dan fasilitasnya, Jalan Tol Seksi 1A Betung – Tungkal Jaya akan dilengkapi dengan 2 Underpass, 9 Overpass, 2 Box Traf ic, 52 Box Culvert, serta 1 Interchange. Selain itu, terdapat juga fasilitas pelayanan berupa 1 pasang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) tipe A dan 1 gerbang tol (IC Betung). Sedangkan untuk Jalan Tol Seksi 4 IC Tempino – IC Ness akan dilengkapi dengan 6 Underpass, 5 Overpass, 3 Box Traf ic, 36 Box Culvert, dan 1 Interchange. Fasilitas pelayanan mencakup 1 pasang TIP tipe A dan 1 gerbang tol (IC Ness).
Dengan durasi waktu kontrak yang cukup singkat, Hutama Karya menerapkan pendekatan digital construction dalam pembangunannya seperti penerapan teknologi Building Information Modelling (BIM) yang meliputi pembuatan gambar kerja dan proses asistensi yang dilakukan secara digital antar stakeholder yang bertujuan akan mempercepat alur koordinasi. Metode ini juga akan mengoptimalisasikan, dan mengurangi waste pekerjaan konstruksi. Penggunaan Lidar, Fotogrametri, serta dashboard berbasis Web GIS juga diintegrasikan untuk memantau progres dan mendapatkan elevasi secara lebih cepat, serta memastikan pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan perencanaan.
“Kemajuan progres yang terus berjalan dan berbagai inovasi teknologi yang diterapkan, Hutama Karya optimis pembangunan ini dapat berjalan secara efisien dan sesuai dengan standar keselamatan,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Sebagai informasi, Hutama Karya menerapkan aspek Environment, Social, Governance (ESG) pada pembangunan kedua jalan tol ini melalui penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) yang rutin dilakukan selama proses konstruksi. Lalu dari aspek sosial, Hutama Karya melibatkan masyarakat lokal melalui rekrutmen tenaga kerja, penggunaan quarry berizin di sekitar lokasi proyek, dan pemberdayaan aparatur sekitar.
Proyek ini juga diproyeksikan akan bermanfaat ganda terhadap peningkatan aksesibilitas dan percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang dilalui jalan tol. Jika tersambung penuh, kehadiran jalan bebas hambatan Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi (171 km) akan memangkas waktu tempuh dari sebelumnya 5 – 6 jam menjadi sekitar 2 – 2,5 jam yang diharapkan dapat memperlancar pergerakan barang dan jasa antar provinsi, serta mendukung pertumbuhan UMKM melalui pengembangan Rest Area yang akan dibangun di sepanjang jalan tol.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.030 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 230 km dan 800 km ruas tol Operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km)*, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan – Binjai (17 km)*, Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Tanjung Pura (38 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar (25 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), Tol Indrapura – Kisaran (48 km), Tol Tebing Tinggi – Indrapura (28,5 km)
Sumber Hutama Karya, edit koranbumn