Pada hari ini kamis tanggal 08 april 2021, hotel bintang 5 miik BUMN, yaitu inaya putri Bali telah resmi berubah nama menjadi Merusaka Nusa Dua. Perubahan ini merupakan salah satu tahapan dari program integrasi nilai hotel BUMN atau Holding Hotel BUMN yang di dalamnya terdapat “branding” sebagai salah satu pilar untuk mewujudkan National Hotel Chain dengan standar Internasional.
Tidak hanya hotel bintang 5 (lima), pada kegiatan ini juga akan di luncurkan nama dan logo baru untuk hotel bintang 3 dan bintang 4 yang nantinya nama tersebut yang akan menjadi identitas hotel-hotel milik BUMN yang jumlahnya lebih dari 100 properti yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.
Selain Inaya Putri Bali, Inna Parapat (hotel bintang 3) di Danau toba, dan hotel Grand Inna Padang (bintang 4) di sumatera barat juga mendapat kesempatan untuk menjadi pilot project dalam program “rebranding” ini. Inna Parapat akan menjadi “Khas Parapat” dan Grand Inna Padang akan menjadi “Truntum Padang”, dan perubahan ini juga secara bertahap akan diikuti oleh hotel milik BUMN lainnya yang nantinya akan dioperatori oleh Hotel Indonesia Group (HIG)
Pemilihan nama teresebut telah melauli proses yang sangat panjang hignga akhirnya diputuskan menggunakan ketiga nama tersebut, adapun makna dan filosofinya adalah :
Merusaka mempunyai makna dan filosofi yang sangat dalam karena mempunyai nilai lokal tetapi juga sangat universal. Meru identik dengan puncak, dan Saka kependekan dari “pusaka” . Identitas ini diharapkan mampu meningkatkan nilai Indonesia sebagai daya tarik destinasi dikarenakan makna yang dimilikinya.
Truntum memiliki sebuah arti motif batik berupa kelopak bunga yang bermakna cinta yang tumbuh kembali. Truntum menjadi sebuah simbol akan suatu cinta kasih yang tulus tanpa syarat, abadi dan semakin lama semakin subur.
Khas merupakan sesuatu ciri atau karakteristik yang khusus dan teristimewa dari suatu hal yang tidak dimiliki oleh yang lain. Khas menjadi sebuah nama yang bermakna mengangkat arti dari ciri, karakteristik yang kuat dari masing masing budaya yang direpresentasikan
Nama serta logo baru 3 hotel tersebut rencananya akan diresmikan langsung oleh Menteri BUMN Republik Indonesia Bapak Erick Thohir dan juga Menteri Pariwisata dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Bapak Sandiaga Uno. Peresmian akan ditandai dengan pendatanganan prasasti oleh kedua menteri yang hadir. Selain meluncurkan nama dan logo baru, HIN juga akan menampilkan uniform baru serta official hotel video yang akan menjadi bahan promosi di berbagai media khususnya social media.
Acara ini dilaksanakan secara bersamaan di 3 kota, Parapat, Padang dan Bali, dan dan terdapat acara diskusi interaktif secara daring dari 3 kota tersebut dan di live streaming kan melalui akun youtube HIG agar masyarakat juga bisa mengikuti kegiatan ini.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (persero) mengatakan “HIN merasa sangat terhormat bisa mendapat kepercayaan memiliki peran penting dalam program holding hotel BUMN ini, dan melalui HIG, HIN akan menjadi operator hotel milik BUMN yang jumlahnya lebih dari 100 unit, dan ketika rencana jangka panjang tersebut sudah terealisasi, maka HIG akan menjadi operator hotel terbesar ketiga yang ada di Indonesia.”
Peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah kunci dari perubahan atau transformasi ini, karena pada industri pariwisata, pelayanan adalah hal yang utama, oleh karena itu HIN terus berbenah dan meningkatkan pelayanan agar dapat memberikan pelayanan dengan standard internasional dengan budaya dan kepribadian khas Indonesia tentunya diikuti juga dengan penerapan protocol kesehatan /CHSE yang ketat dan disiplin. Lanjut iswandi