Sebanyak 75 persen nasabah bancassurance atau pemegang polis saving plan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah menyetujui restrukturisasi polis. Secara keseluruhan, separuh nasabah Jiwasraya telah menyetujui migrasi ke IFG Life.
Menurut Koordinator Tim Satgas Restrukturisasi Polis Jiwasraya Bidang Komunikasi dan Hukum R. Mahelan Prabantarikso, hingga Jumat (12/3/2021) terdapat 75,51 persen nasabah bancassurance yang telah menyetujui skema restrukturisasi polis.
Berdasarkan catatan Bisnis, hingga Januari 2021 terdapat total 17.459 nasabah saving plan di Jiwasraya. Artinya, sekitar 13.183 di antaranya telah menyetujui restrukturisasi polis ke IFG Life.
“Perkembangan jumlah restrukturisasi sampai dengan posisi Jumat [12/3/2021] secara agregat telah mencapai lebih dari 50 persen, di mana khusus pemegang polis bancassurance telah mencapai lebih dari 75 persen. Posisi hari ini diperkirakan akan lebih meningkat lagi,” ujar Mahelan kepada Bisnis, Senin (15/3/2021).
Adapun, jumlah nasabah korporasi yang menyetujui restrukturisasi polis mencapai 63,90 persen, atau sekitar 1.368 polis dari total 2.141 polis korporasi. Terdapat 2,26 juta pekerja dan pensiunan yang menjadi tertanggung dari seluruh polis korporasi di Jiwasraya
Mahelan pun menjelaskan bahwa 33,35 persen pemegang polis ritel telah menyetujui restrukturisasi. Jumlah itu berkisar 81.860 polis, dari total 245.458 polis milik nasabah ritel Jiwasraya.
Perkembangan jumlah nasabah yang menyetujui restrukturisasi itu dinilai cukup signifikan, khususnya di segmen nasabah saving plan yang mencatatkan nilai kewajiban tinggi dan nasabah korporasi yang jumlah tertanggungnya banyak. Menurut Mahelan, hal tersebut tak lepas dari kepercayaan nasabah terkait penyelamatan polisnya.
“Hal ini dapat terjadi antara lain adanya pemahaman dari pemegang polis bancassaurance terkait manfaat program restrukturisasi yang mampu menghindari kerugian lebih besar akibat Jiwasraya tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat ini,” ujar Mahelan.
Dia pun menjelaskan bahwa proses restrukturisasi polis masih terus berjalan, dengan target rampung pada Mei 2021. Manajemen Jiwasraya menerapkan strategi dengan terus memberikan pendekatan persuasif kepada para nasabah.
Mahelan menilai bahwa penjelasan terkait manfaat program restrukturisasi menjadi kunci dalam meyakinkan nasabah untuk mau melanjutkan polisnya ke IFG Life. Nasabah perlu memahami upaya penyelamatan polisnya untuk menghindari kerugian lebih besar.
“Selain itu juga dengan menyampaikan potensi IFG Life di masa yang akan datang,” ujar Mahelan yang juga Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Jiwasraya
Sumber Bisnis, edit koranbumn