Program yang berkelanjutan menjadi tujuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero). Salah satunya kelompok usaha Lopit Banyunibo Snack.
Kelompok usaha ini merupakan kelanjutan dari program pendampingan pemberdayaan ibu rumah tangga berdaya pada Bulan Agustus lalu. Kini, kelompok binaan tersebut sudah memulai memasarkan produk kulinernya di tengah masyarakat.
Kelompok usaha Lopit Banyunibo Snack memproduksi beragam kue dan roti berbahan dasar singkong.
Ditemui saat peresmian gerai Lopit Banyunibo Snack pada hari Rabu (10/2/2021), Manager TJSL PT TWC, Bambang Sarwo Eddy mengatakan, yang menjadi tantangan selama 6 bulan berjalan adalah bagaimana melatih keterampilan ibu-ibu rumah tangga agar bisa bersaing dalam memasarkan produk kulinernya.
“Kata kuncinya adalah pendampingan. Kelompok ibu rumah tangga ini didampingi terus tidak dilepas, sampai kemudian nanti mereka benar-benar sudah bisa. Setelah mampu memproduksi, lalu dilanjutkan strategi pemasarannya,” jelas Eddy.
Hal tersebut terbukti dengan pengalaman yang didapatkan oleh ibu Tri dan ibu Gati, perwakilan dari kelompok usaha Lopit Banyunibo. Mereka mengakui, kini lebih paham, terutama cara memperkenalkan produk ke masyarakat.
“Banyak orang yang belum tahu kalau ternyata singkong bisa dibuat (roti dan kue) seperti ini, alhamdulillah sekarang sudah mulai banyak yang PO (pre order),” terang ibu Tri.
Selain menemani proses pendampingan, TJSL PT TWC terus mendukung kebutuhan yang diperlukan kelompok Lopit Banyunibo, seperti pemberian 1 buah freezer dan kulkas, agar dalam penjualan produknya dapat berkembang.
Sesuai dengan amanah Kementrian BUMN, kini TJSL harus berorientasi pada program pemberdayaan, maka Eddy juga berharap kelompok usaha Lopit Banyunibo ini akan lestari dan berkembang.