Calon emiten PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 356 persen pada semester I/2021.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan pada Harian Bisnis, Mitratel mencatatkan laba bersih sebesar Rp700,7 miliar per Juni 2021. Jumlah itu naik 356 persen dibandingkan dengan tahun lalu senilai Rp153,7 miliar.
Adapun top line perseroan tercatat pada posisi Rp3,22 triliun. Jumlah itu juga naik 11 persen dari posisi tahun lalu Rp2,90 triliun.
Sementara menilik dari hasil laporan tahunan, Mitratel kerap mencatatkan pertumbuhan top line setiap periode. Sejak 2018 hingga 2020, Mitratel mencatatkan pertumbuhan topline sebesar 10,6 persen, 17,8 persen dan 16,2 persen.
Dari sisi bottom line, Mitratel juga mengalami pertumbuhan selama tiga tahun terakhir. Masing-masing sebesar 10,4 persen, 9,7 persen dan 22 persen.
Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. atau Telkom itu tengah mengincar dana segar hingga Rp24,90 triliun. Jumlah dana penawaran itu lebih besar dari rekor sebelumnya milik Bukalapak Rp21,9 triliun.
Mitratel berencana melepas 25,54 miliar saham ke publik. Jumlah itu setara dengan 29,85 persen dari modal yang disetor dan ditempatkan. Anak usaha plat merah itu akan melepas saham dengan kisaran harga antara Rp775 per saham hingga Rp975 per saham.
Adapun nilai nominal dari tiap saham mencapai Rp228. Selain itu seluruh pemegang saham memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal.
Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi mengatakan perseroan berniat menjadikan entitas usaha sebagai pemain tower terbesar di Indonesia. Dengan begitu, Mitratel bisa memberikan layanan kepada suluruh operator.
Oleh sebab itu, lanjutnya, TLKM dan Singtel sebagai pemegang saham mayoritas Telkomsel menyepakati peralihan menara kepada Mitratel. Heri mengatakan proses peralihan terjadi secara adil dan komersil.
Sumber Bisnis, edit koranbumn