• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Selasa, 9 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Momentum Tepat PTPN VII pada Usaha Firman Rusmadi

by redaksi
24 Februari 2021
in Toko PKBL
0
Kapolda Lampung Gowes Bareng di Obyek Wisata Granit Indah PTPN VII Bergen
0
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Desing suara kendaraan yang melintas cepat di Jalan Utama Seluma–Bengkulu sudah seperti musik latar pada keseharian Firman Rusmadi dan Farida Tasmi. Suami istri pemilik Toko Sari yang berada di jalur cepat itu sudah sangat terbiasa melayani pembeli dalam kebisingan.

Merintis warung kelontong sejak 2003, mereka hanya bermodal nekat dan sedikit uang simpanan. Di depan rumah orang tuanya di Desa Ketapang Baru, Kecamatan Semidang Alas Maras, Seluma, Bengkulu ia mendirikan kios. Lalu, mereka memajang aneka manisan dan obat-obat pertanian.

RelatedPosts

Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Jalin Kolaborasi dengan SOGO

UMKM Pertamina: Dari Lebah, Tuntun 3 Buah Hati Bisa Berkuliah

Dirikan AgenBRILink di Pedalaman Papua, Guru Ini Dorong Inklusi dan Literasi Keuangan bagi Masyarakat

Cikal bakal itu tampaknya menjadi benih jalan ekonomi keluarganya yang tersemai hingga tumbuh besar saat ini. Warung yang mulai berjalan dan transaksi kecil-kecilan dengan pembeli yang merupakan warga sekitar dilirik PTPN VII untuk memberi nilai tambah. Pada tahun itu pula, perusahaan BUMN Perkebunan yang punya unit kerja di Kabupaten Seluma itu memberi pinjaman dana hampir tanpa bunga kepada Firman.

“Saya buka warung ini cuma modal nekat. Pas mulai ramai, saya dengar ada informasi pinjaman dana dari PTP (PTPN VII). Saya usul pinjam, Alhamdulillah dapat Rp10 juta. Dari situ saya bisa kembangkan sampai seperti ini. Waktunya pas bener, pas saya butuh dana untuk nambah modal,” kata bapak tiga anak sambil menunjukkan toko kelontong yang cukup besar dan lengkap, toko buah, kios bensin, dan lapak pembelian TBS kelapa sawit miliknya.

Meskipun sedikit noise oleh suara bising kendaraan, Farida tampak sibuk melayani tetamu toko yang singgah untuk bertransaksi. Dia dibantu anak keduanya, bujang mahasiswa semseter tiga di Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) yang sedang mudik karena pandemi virus corona. Juga si bungsu, gadis tanggung kelas tiga SMP yang juga sekolah daring. Sedangkan si sulung, bujang semester delapan di UMB harus kuliah tatap muka karena sedang menyelesaikan tugas akhir.

Di garasi rumahnya terparkir dua mobil pribadi keluaran cukup baru. Satu truk dan satu pikup terus menderu keluar masuk kampung untuk menjemput tandan buah segar (TBS) kelapa sawit rakyat yang menelepon untuk dibeli. Selain truk dan pikup milik sendiri, beberapa truk dari luar juga silih berganti menurun-naikkan TBS yang sudah ditransaksikan.

Firman mengakui PTPN VII sangat berjasa besar dalam perkembangan usahanya. Hingga saat ini, ia sudah empat kali mendapat pinjaman yang tenor pembayarannya longgar dan bunganya hanya tiga persen per tahun itu. Pada pinjaman kedua, dia mendapat Rp15 juta, pinjaman ke tiga mendapat Rp25 juta, dan terakhir pada 2020 dia mendapat Rp30 juta.

“Terus terang, saya berhutang budi sama PTPN VII. Pinjaman pertama itu datangnya pas kami memang sedang membutuhkan tambahan modal. Bunganya juga sangat murah dibandingkan bunga bank. Dan alhamdulillah, kami bisa angsur dengan lancar,” kata lelaki berdarah Bapak Bengkulu dan ibu Jawa ini.

Didampingi Farida, Firman yang hanya lulus SMP ini mengisahkan perjalanan hidup dan usahanya. Ia mengatakan, kunci dari apa yang dia raih saat ini adalah keuletan dan memegang kepercayaan. Sebab, kata dia, kalau tidak ulet dan jujur, rintangan dan cobaan akan menghentikan langkah usaha kita.

“Saya ini sulung dari tujuh bersaudara. Saya ngalah nggak melanjutkan sekolah karena orang tua nggak mampu. Saya usaha, terus mbantu menyekolahkan adik-adik saya. Alhamdulillah adik-adik saya ada yang perawat dan sarjana.”

Perjalanan Firman dan Farida masih cukup panjang untuk memperjuangkan hidup yang lebih baik. Mereka berdoa dan terus berusaha agar usaha yang digelutinya berjalan dengan lancar dan stabil. Dengan ilmu yang lebih banyak diasah dari pengalaman, ia juga terus memupuk kepribadian anak-anaknya melalui jalur pendidikan.

“Cita-cita dalam hidup saya cuma ada tiga. Pertama, usahanya berjalan stabil, semua hutang-hutangnya lunas, dan anak-anak saya jadi orang. Artinya, punya pekerjaan dan penghasilan untuk menunjang hidupnya bersama keluarganya nanti,” kata dia.

Tentang situasi usaha di musim pandemi, Firman mengakui sangat terpengaruh. Hal itu terlihat dari omset di tokonya yang turun hingga 50 persen. Namun, ia masih bersyukur karena masih bisa berjalan meskipun harus lebih ketat menjalankan uang yang sebagian didapat dari utang. (HUMAS PTPN VII)

 SELUMA—Desing suara kendaraan yang melintas cepat di Jalan Utama Seluma–Bengkulu sudah seperti musik latar pada keseharian Firman Rusmadi dan Farida Tasmi. Suami istri pemilik Toko Sari yang berada di jalur cepat itu sudah sangat terbiasa melayani pembeli dalam kebisingan.

Merintis warung kelontong sejak 2003, mereka hanya bermodal nekat dan sedikit uang simpanan. Di depan rumah orang tuanya di Desa Ketapang Baru, Kecamatan Semidang Alas Maras, Seluma, Bengkulu ia mendirikan kios. Lalu, mereka memajang aneka manisan dan obat-obat pertanian.

Cikal bakal itu tampaknya menjadi benih jalan ekonomi keluarganya yang tersemai hingga tumbuh besar saat ini. Warung yang mulai berjalan dan transaksi kecil-kecilan dengan pembeli yang merupakan warga sekitar dilirik PTPN VII untuk memberi nilai tambah. Pada tahun itu pula, perusahaan BUMN Perkebunan yang punya unit kerja di Kabupaten Seluma itu memberi pinjaman dana hampir tanpa bunga kepada Firman.

“Saya buka warung ini cuma modal nekat. Pas mulai ramai, saya dengar ada informasi pinjaman dana dari PTP (PTPN VII). Saya usul pinjam, Alhamdulillah dapat Rp10 juta. Dari situ saya bisa kembangkan sampai seperti ini. Waktunya pas bener, pas saya butuh dana untuk nambah modal,” kata bapak tiga anak sambil menunjukkan toko kelontong yang cukup besar dan lengkap, toko buah, kios bensin, dan lapak pembelian TBS kelapa sawit miliknya.

Meskipun sedikit noise oleh suara bising kendaraan, Farida tampak sibuk melayani tetamu toko yang singgah untuk bertransaksi. Dia dibantu anak keduanya, bujang mahasiswa semseter tiga di Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) yang sedang mudik karena pandemi virus corona. Juga si bungsu, gadis tanggung kelas tiga SMP yang juga sekolah daring. Sedangkan si sulung, bujang semester delapan di UMB harus kuliah tatap muka karena sedang menyelesaikan tugas akhir.

Di garasi rumahnya terparkir dua mobil pribadi keluaran cukup baru. Satu truk dan satu pikup terus menderu keluar masuk kampung untuk menjemput tandan buah segar (TBS) kelapa sawit rakyat yang menelepon untuk dibeli. Selain truk dan pikup milik sendiri, beberapa truk dari luar juga silih berganti menurun-naikkan TBS yang sudah ditransaksikan.

Firman mengakui PTPN VII sangat berjasa besar dalam perkembangan usahanya. Hingga saat ini, ia sudah empat kali mendapat pinjaman yang tenor pembayarannya longgar dan bunganya hanya tiga persen per tahun itu. Pada pinjaman kedua, dia mendapat Rp15 juta, pinjaman ke tiga mendapat Rp25 juta, dan terakhir pada 2020 dia mendapat Rp30 juta.

“Terus terang, saya berhutang budi sama PTPN VII. Pinjaman pertama itu datangnya pas kami memang sedang membutuhkan tambahan modal. Bunganya juga sangat murah dibandingkan bunga bank. Dan alhamdulillah, kami bisa angsur dengan lancar,” kata lelaki berdarah Bapak Bengkulu dan ibu Jawa ini.

Didampingi Farida, Firman yang hanya lulus SMP ini mengisahkan perjalanan hidup dan usahanya. Ia mengatakan, kunci dari apa yang dia raih saat ini adalah keuletan dan memegang kepercayaan. Sebab, kata dia, kalau tidak ulet dan jujur, rintangan dan cobaan akan menghentikan langkah usaha kita.

“Saya ini sulung dari tujuh bersaudara. Saya ngalah nggak melanjutkan sekolah karena orang tua nggak mampu. Saya usaha, terus mbantu menyekolahkan adik-adik saya. Alhamdulillah adik-adik saya ada yang perawat dan sarjana.”

Perjalanan Firman dan Farida masih cukup panjang untuk memperjuangkan hidup yang lebih baik. Mereka berdoa dan terus berusaha agar usaha yang digelutinya berjalan dengan lancar dan stabil. Dengan ilmu yang lebih banyak diasah dari pengalaman, ia juga terus memupuk kepribadian anak-anaknya melalui jalur pendidikan.

“Cita-cita dalam hidup saya cuma ada tiga. Pertama, usahanya berjalan stabil, semua hutang-hutangnya lunas, dan anak-anak saya jadi orang. Artinya, punya pekerjaan dan penghasilan untuk menunjang hidupnya bersama keluarganya nanti,” kata dia.

Tentang situasi usaha di musim pandemi, Firman mengakui sangat terpengaruh. Hal itu terlihat dari omset di tokonya yang turun hingga 50 persen. Namun, ia masih bersyukur karena masih bisa berjalan meskipun harus lebih ketat menjalankan uang yang sebagian didapat dari utang. (HUMAS PTPN VII)

Previous Post

Tergabung dalam Paviliun Indonesia, Pindad Ikut Serta pada Ajang IDEX 2021

Next Post

Dirut Prasetyadi Ungkap MNP Bakal Terhubung Rel Kereta Api

Related Posts

Berita

Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Jalin Kolaborasi dengan SOGO

1 Desember 2025
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether
Berita

UMKM Pertamina: Dari Lebah, Tuntun 3 Buah Hati Bisa Berkuliah

12 November 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
Berita

Dirikan AgenBRILink di Pedalaman Papua, Guru Ini Dorong Inklusi dan Literasi Keuangan bagi Masyarakat

29 Oktober 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
Toko PKBL

Kisah Insipiratif UMKM Binaan BRI, Mengenalkan Batik Khas Tangerang Hingga Perluas Pasar ke Luar Negeri

25 Oktober 2025
PNM Telah Berikan Keringanan kepada 109.733 Debitur Terdampak Corona
Berita

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM

18 Juni 2025
Festival Kuliner Sambut Hari Jadi PTBA
Berita

Kopi Robusta “Harapan Baru” – Kisah Kami, Petani Sawahlunto bersama Bukit Asam

7 Juni 2025
Next Post
Uji Coba Penertiban Parkir di Pelabuhan Makassar

Dirut Prasetyadi Ungkap MNP Bakal Terhubung Rel Kereta Api

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

PGN dan Gagas Dukung Pengembangan CNG sebagai Solusi Energi Gas Domestik yang Berkelanjutan

Jangkau Langsa, Pertamina Tempuh Jalur Laut untuk Evakuasi, Distribusi Logistik dan Membuka Komunikasi di Titik Terisolasi

5 hari ago
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

1 hari ago
Semangat Baru KAI Commuter

KCI Mencatat 87 Petani dan Pedangang Gunakan Kereta Petani Pedagang pada Hari Pertama Operasional

5 hari ago
PINDAD Resmikan Logo Identitas Visual Terbaru Perusahaan

Pindad Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumatera

3 hari ago
Berita Singkat BUMN : Pelindo, KAI, PAL Indonesia, PTPN 3, Indonesia Power, Waskita Karya, Indonesia Power, Bukit Asam
Berita

Aktivitas di Terminal Kijing Terus Meningkat, Pelindo Akan Bangun Dermaga Baru

by redaksi
9 Desember 2025
0

Aktivitas di Terminal Kijing, Kabupaten Mempawah, terus menunjukkan perkembangan signifikan. Operasional pelabuhan terus meningkat setiap tahun dan menjadi pusat penting...

Read more
Hutama Karya Tunggu Keputusan Resmi Pemegang Saham Kelangsungan Holding Infrastruktur

Hutama Karya Group Bantu Buka Kembali Akses Padang–Bukittinggi Lewat Lembah Anai

9 Desember 2025
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

PLN Tuntaskan Pemulihan Kelistrikan Sumut 100 Persen! Sumut Kembali Menyala

9 Desember 2025
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun

RKAP Danantara Indonesia Tahun 2026 : Fokus pada Investasi Strategis, Penguatan Kapasitas, dan Dampak Ekonomi Nasional

9 Desember 2025
Menteri Perkeretaapian Bangladesh  Lakukan Kunjungan ke INKA

Menhub Dudy Purwagandhi Dorong Percepatan Pengadaan 30 rangkaian KRL kepada KAI dari INKA

9 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In