Tarif empat ruas tol di Trans Jawa mulai hari ini (19/8) naik. Empat ruas Jalan Tol Trans Jawa tersebut dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Waskita Toll Road.
“Penyesuaian tarif dibutuhkan untuk memastikan iklim investasi jalan tol yang kondusif,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (19/8).
Dia mengatakan, penyesuaian tarif juga dilakukan untuk kepercayaan investor dan pelaku pasar terhadap industri jalan tol yang prospektif di Indonesia. Selain itu juga untuk menjamin level of service pengelola jalan tol tetap sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol.
Keempat ruas jalan tol tersebut yakni Jalan Tol Pemalang-Batang yang dikelola oleh PT Pemalang Batang Toll Road, Jalan Tol Batang-Semarang yang dikelola oleh PT Jasamarga Semarang Batang, Jalan Tol Solo-Ngawi oleh PT Jasamarga Solo Ngawi, dan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo oleh PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol.
Dwimawan memastikan, penyesuaian tarif tol tersebut berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Penyesuaian tarif tol telah diatur dalam Pasal 48 ayat (3) Undang-Undang (UU) Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Pasal 68 ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan PP Nomor 30 Tahun 2017 tentang Perubahan Ketiga Atas PP Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.
“Berdasarkan regulasi tersebut, evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap dua tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi,” jelas Dwimawan.
Dwimawan mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester satu tahun ini meningkat 7,07 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 sejalan dengan peran jalan tol dalam percepatan distribusi barang dan jasa. Dia menuturkan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi tersebut menunjukkan masyarakat dan pelaku usaha kembali beraktivitas meski dengan pembatasan-pembatasan.
“Dengan adanya jalan tol, distribusi barang dan jasa dari para pelaku usaha dapat lebih cepat diterima, sehingga denyut ekonomi dapat berputar kembali dan perlahan berangsur normal kembali,” ungkap Dwimawan.
Heru menambahkan, dengan adanya pemberlakuan penyesuaian tarif di empat ruas Jalan Tol Trans Jawa tersebut, maka sebagai simulasi perjalanan bagi pengguna jalan dengan kendaraan golongan I dari Jakarta menuju Surabaya yang semula membayar tarif sebesar Rp 691.500 menjadi Rp 722 ribu. Tarif tersebut naik sebesar 4,41 persen.
Jumlah tarif yang dibayarkan tersebut merupakan kumulatif dari sejumlah transaksi di Gerbang Tol (GT) utama. Contohnya dari Jakarta menuju Surabaya yaitu melalui GT Cikampek Utama, GT Palimanan Utama, GT Kalikangkung, dan GT Warugunung.
Keempat BUJT memastikan melakukan pemenuhan SPM untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan bagi pengguna jalan tol. Secara umum, pemenuhan SPM dan peningkatan pelayanan yang telah dilakukan oleh masing-masing BUJT yaitu melaksanakan program peningkatan layanan di bidang transaksi, lalu lintas, dan konstruksi secara konsisten.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Prajudi menjelaskan upaya peningkatan layanan transaksi di gerbang tol yang dikelolanya. “PT JSB secara konsisten melakukan upaya peningkatan layanan di bidang transaksi antara lain peningkatan kapasitas transaksi dengan penambahan gardu satelit di GT Kalikangkung,” tutur Prajudi.
Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) Arie Irianto juga memastikan upaya peningkatan layanan di bidang konstruksi. Arie mengatakan, dlam hal pelayanan konstruksi telah dilakukan perbaikan dan pemeliharaan fisik jalan tol secara periodik, rekonstruksi perkerasan guna meningkatkan kualitas jalan, penghijauan di sepanjang jalan tol, pembersihan lajur jalan tol dan saluran air, pemeliharaan rambu dan Penerangan Jalan Umum serta pemeliharaan landscape jalan tol.
“Kami juga dalam proses pengerjaan Scrapping Filling Overlay (SFO) sepanjang lima kilometer sejak akhir Juli 2021 dan ditargetkan selesai dalam waktu enam bulan di kilometer 492+200 Colomadu hingga Km 514+000 Karanganyar Ruas Jalan Tol Solo-Ngawi arah Ngawi,” jelas Arie.
Peningkatan layanan juga dilakukan oleh PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR). Direktur Utama PBTR Supriyono menyatakan juga menjaga kualitas pengelolaan ruas tol sesuai dengan SPM yang telah ditetapkan oleh regulator jalan tol.
“Pemenuhan SPM ini dilakukan agar kenyamanan, keselamatan, dan keamanan pengguna Jalan Tol Pemalang-Batang selalu terjaga,” tutur Supriyono.
Kegiatan pemenuhan SPM yang sudah dilakukan antara lain monitoring kondisi jalan tol secara berkala, melakukan perbaikan jalanan yang berlubang atau retak, serta memotong rumput di sekitar ruas tol untuk menjaga kerapihan dan keindahan ruas,” jelas Supriyono.
PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol (TJPJT) juga memastikan pemenuhan SPM bagi para pengguna jalan. Direktur Utama TJPJT Mulya Setiawan menyatakan bahwa upaya pemenuhan SPM pada ruas tol Pasuruan-Probolinggo terus dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan serta pengelolaan.
“Untuk memastikan bahwa keamanan dan kualitas jalan tol tetap terjaga, kami selalu melakukan pengelolaan dan pengecekan kondisi jalan tol secara berkala untuk memastikan tidak ada endapan dalam drainase, mengganti dan memasang pagar rumija dan reflektor yang hilang atau rusak, serta memperbaiki jalanan yang retak atau berlubang,” ungkap Mulya.
Sumber Republika, edit koranbumn