Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan memberangkatkan 109.072 calon jemaah pada musim Haji 1445H/ 2024 ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan puluhan ribu jemaah itu nantinya terbagi ke dalam 292 kelompok terbang (kloter).
“Para calon jemaah akan diberangkatkan dari sembilan embarkasi, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok,” kata Irfan dalam keterangan resminya, Rabu (8/5/2024).
Para calon jemaah haji ini akan diberangkatkan secara bertahap menuju Tanah Suci mulai 12 Mei hingga 10 Juni 2024, dengan keberangkatan menuju Madinah pada 12 – 23 Mei 2024 dan keberangkatan menuju Jeddah pada 24 Mei – 10 Juni 2024.
Selanjutnya, fase pemulangan jemaah akan dimulai pada tanggal 22 Juni sampai dengan 21 Juli 2024.
Adapun, pada 12 Mei 2024 mendatang , fase 1 keberangkatan Haji 2024 rencananya akan diberangkatkan dari 7 embarkasi, yaitu Jakarta, Solo, Medan, Banjarmasin, Lombok, Makassar, dan Padang. Irfan mengatakan, kloter asal Jakarta akan menandai penerbangan perdana operasional haji Garuda Indonesia di tahun ini.
Untuk mengoptimalkan seluruh rangkaian pelaksanaan penerbangan haji tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan 14 pesawat berbadan lebar termasuk armada B777-300ER dan A330 yang dimiliki oleh Garuda Indonesia.
Dia melanjutkan, perseroan terus memaksimalkan kesiapan operasional jelang pelaksanaan penerbangan haji.
Irfan mengatakan, tahun ini merupakan tahun ke-69 sejak Garuda Indonesia mengoperasikan penerbangan haji untuk pertama kalinya pada tahun 1955. Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk memastikan kualitas layanan, operasional, dan aspek safety bagi seluruh masyarakat yang akan berangkat ke tanah suci terpenuhi dengan baik.
Salah satu langkah persiapan tersebut adalah dengan melaksanakan Aircraft Health Program, yaitu penyehatan pesawat melalui beragam prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis pada armada yang akan melayani penerbangan haji.
Irfan memaparkan, program ini telah berlangsung secara intensif sejak Maret lalu yang dibarengi dengan persiapan secara umum sejak awal 2024. Lebih lanjut, Garuda Indonesia melalui GMF AeroAsia juga telah melaksanakan berbagai persiapan teknis lainnya, seperti Material/Spare Readiness, Station and Manpower Readiness, serta GACA (General Authority of Civil Aviation) Certification yang merupakan proses mandatory untuk mendaftarkan pesawat-pesawat penerbangan haji ke Otoritas Kerajaan Arab Saudi.
Selain itu, Garuda Indonesia juga fokus pada pemenuhan kebutuhan pendukung pelayanan lansia dalam perjalanan udara maupun darat dari dan menuju asrama. Hal ini berkaca pada pengalaman penerbangan Haji 2023 lalu dimana 20% dari total jemaah yang dilayani perseroan termasuk dalam kategori lanjut usia (lansia).
Upaya tersebut didukung dengan perlengkapan penunjang kenyamanan pada saat melaksanakan penerbangan seperti penyediaan selimut dan emergency equipment, optimalisasi boarding management hingga penyiapan 30 kursi roda di setiap embarkasi.
“Selain itu, pada musim Haji 2024 ini kami menambah jumlah petugas darat hingga 10% dari jumlah petugas pada tahun sebelumnya untuk para calon jemaah melaksanakan perjalanan ibadah hajinya,” kata Irfan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn