Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina yang dijalankan sepanjang 2023 menjangkau 344 ribu orang penerima manfaat di seluruh Indonesia, meningkat dari jumlah penerima tahun 2022 sebanyak 310 ribu. Sepanjang 2023, berbagai program TJSL Pertamina seluruhnya berdampak pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) Agenda 2030.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina telah menetapkan 6 (enam) Prioritas Sustainable Development Goals (SDGs) yakni Tujuan 12, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; Tujuan 13, Penanganan Perubahan Iklim; Tujuan 14, Ekosistem Laut; Tujuan 15, Ekosistem Darat; Tujuan 7, Energi Bersih dan Terjangkau; dan Tujuan 8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Namun demikian, tujuan lain tetap disasar sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah TJSL.
“Program TJSL dilakukan dengan berkelanjutan seperti penyediaan energi bersih di perdesaan, pelestarian alam, pembangunan fasilitas umum, sosial dan keagamaan, pemberdayaan disabilitas, penyediaan beasiswa hingga pengembangan UMKM. Kesemuanya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, sehingga turut berdampak untuk perekonomian daerah dan nasional,” ujar Fadjar.
Dalam hal pemanfaatan energi bersih di lingkungan desa, imbuh Fadjar, Pertamina telah menjalankan Program Desa Energi Berdikari (DEB) di 85 wilayah di seluruh Indonesia. Program ini juga didukung program Hutan Pertamina yang telah menanam 3 juta pohon daratan dan mangrove.
“Program ini pada tahun 2023 berhasil mereduksi emisi karbon sebesar 715 ribu ton CO2 per tahun, menjadi program konkret untuk mendukung target net zero emission (NZE) Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan SDGs poin 7, Energi Bersih dan Terjangkau serta Tujuan 13, Penanganan Perubahan Iklim,” tandas Fadjar.
Pada 2023, lanjut Fadjar, Pertamina melalui program TJSL secara total telah membangun berbagai infrastruktur umum seperti 72 km jalan di 32 kabupaten/kota, pembangunan 107 rumah ibadah di 44 kabupaten/kota, 52 ruang kelas di 22 kabupaten/kota, hingga penyediaan akses air bersih sebanyak 33 titik di 9 kabupaten dan kota.
Pertamina juga telah mendukung aspek kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui 27 unit ambulan di 27 kabupaten dan kota, menyalurkan 948 beasiswa Sobat Bumi serta memberikan pelatihan kepada 1.900 penyandang disabilitas dalam meningkatkan kompetensi kerja.
“Pertamina melibatkan lebih dari 1.600 perwira dalam berbagai program TJSL sehingga mereka bisa menyatu dengan masyarakat,” imbuh Fadjar.
Dalam pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pertamina telah menjalankan 973 kegiatan pembinaan UMKM yang diikuti lebih 26.000 pelaku UMKM. Tujuannya menjadikan UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia bisa maju, mandiri dan menembus pasar global.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.