PT Hotel Indonesia Natour (InJourney Hospitality) yang merupakan anak perusahaan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, bersama dengan mitra strategis PT Astana Bangun Sejahtera (“PT Astana”), yang merupakan perusahaan patungan antara Genting Berhad (GENT) dan dua perusahaan terkemuka di Indonesia, melakukan Groundbreaking Ceremony atau peletakan batu pertama “Fontaine Vitale” atau layanan kesehatan dengan Center of Excellence Stem Cell dan Cellular Therapy di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur.
Peletakan batu pertama ini menjadi tonggak penting sekaligus milestone dalam pembangunan Lot H3B di KEK Sanur seluas 9.121 m2 yang dikembangkan sebagai layanan kesehatan di bidang Stem Cell and Cellular Therapy. Sebagai salah satu mitra strategis, PT Astana menjadi bagian integral International Medical Facility di KEK Sanur khususnya layanan kesehatan dengan Center of Excellence Stem Cell dan Celullar Therapy.
Fontaine Vitale akan menjadi layanan kesehatan pertama di Asia Tenggara yang menawarkan terapi stem cell alogenik yang berasal dari plasenta dengan fokus pada kesehatan, estetika, dan pengobatan regeneratif. Stem cell akan diproduksi di fasilitas cGMP (current Good Manufacturing Process) yang disetujui FDA (Food and Drug Administration) atau Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan Amerika Serikat, guna memastikan standar kualitas dan keamanan tertinggi.
Fontaine Vitale akan memanfaatkan kemitraan strategis GENT dengan Celularity Inc (“Celularity”) (Nasdaq: CELU), sebuah perusahaan medis regeneratif yang mengembangkan terapi sel alogenik yang berasal dari plasenta dan produk biomaterial canggih, untuk membawa pengalaman dan teknologi eksklusif Celularity dalam pengobatan seluler dan regeneratif, serta produk-produk cellularity ke Fasilitas tersebut.
Kehadiran layanan kesehatan Fontaine Vitale menjadi tonggak penting dalam memelopori solusi perawatan kesehatan yang inovatif, sekaligus menjadikan KEK Sanur sebagai pusat utama wisata medis, menarik pasien dari seluruh dunia yang mencari terapi regeneratif mutakhir.
Direktur SDM dan Digital InJourney, Herdy Harman, dalam sambutannya menuturkan bahwa kehadiran KEK Kesehatan Sanur dikembangkan sebagai World Class Medical and Wellness Destination dengan fasilitas kesehatan dan pariwisata yang terintegrasi berstandar internasional. “Kawasan ini menjadi landmark yang diharapkan menjadi akselerator peningkatan perekonomian Indonesia, khususnya Bali, salah satunya melalui fasilitas International Medical Facility sekaligus sebagai upaya dan langkah transformatif yang strategis untuk menjawab tantangan ribuan masyarakat Indonesia yang memilih berobat keluar negeri,” tambah Herdy.
Chairman dan Kepala Eksekutif GENT, Tan Sri Lim Kok Thay, mengatakan bahwa “Genting Berhad bergembira menjadi bagian untuk mewujudkan KEK Sanur sebagai destinasi medis dan kebugaran kelas dunia. Pusat kebugaran dan kesehatan mutakhir kami yang terletak di sebelah Rumah Sakit Internasional Bali menjadi tanda masuknya Genting Group ke sektor perawatan kesehatan serta mempertegas komitmen untuk menghadirkan peluang investasi ilmu hayati kami di Asia Tenggara.”
Komisaris Utama PT Astana, Sumantri Suwarno menyampaikan “PT Astana dengan dukungan Genting Group dan Celularity Inc ingin menangkap kesempatan terbaik dari kehadiran KEK Sanur ini untuk menghadirkan layanan teknologi stem cell terbaik dunia. Hal ini akan melengkapi Bali bukan sebagai tujuan wisata semata tetapi juga menghadirkan layanan kesehatan berstandar global bagi pasar Indonesia dan kawasan Asia pada umumnya.”
Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat, menyampaikan bahwa kehadiran Fontaine Vitale dengan Centre of Excellence Stem Cell & Cellular Therapy yang bekerjasama dengan brand internasional terkemuka, menghadirkan Best Technology & Medicines serta Expertise, tidak hanya memperkuat ekosistem KEK Sanur sebagai destinasi pariwisata medis kelas dunia, tetapi juga menghadirkan manfaat yang optimal bagi peningkatan kualitas kesehatan Indonesia serta harapannya akan membawa manfaat bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. “Kami optimis kolaborasi ini dapat menjadi katalis menciptakan ekosistem pariwisata kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan serta dan memperkuat daya tarik wisata medis Indonesia yang berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia, khususnya Bali,” tutup Christine.