Berawal dari ketertarikan Farah dan Budi yang merupakan warga Kembang Larangan, Kota Tangerang terhadap warisan budaya dunia yaitu batik, mereka berdua berinisiatif untuk menjadikan Kembang Larangan menjadi Kampung Batik.
Warga Kembang Larangan menyambut positif gagasan Budi dan Fara kemudian secara swadaya para warga menghiasi tembok rumah dengan mural batik. Setalah itu Farah beserta 5 temannya juga kemudian menularkan keahlian membatik yang dimilikinya kepada ibu-ibu warga Kembang Larangan.
Aktifitas membatik yang kian digemari oleh para warga kemudian mendorong para warga untuk membetuk suatu sanggar batik. Sanggar batik ini kini dijadikan sarana edukasi baik bagi pelajar, mahasiswa, masyarakat umum hingga instansi pemerintah dan perusahaan yang ingin belajar membatik.
Wilayah ini kini tidak hanya dijadikan sarana edukasi membatik namun juga dapat dinikmati sebagai kawasan wisata yang disebut dengan Kampoeng Batik Kembang Mayang. Penamaan Kampung Batik Kembang Mayang ini berasal dari nama kawasan kampung batik ini sendiri yang berada di Kampung Kembang Larangan, Jalan Mayang, Kota Tangerang.
Batik kalandra, merupakan salah satu karya unggulan kelompok batik kembang mayang untuk PT Indonesia Power PLTU Banten 3 Lontar OMU. Batik kalandra ini memiliki motif listrik yang bermakna melistriki nusantara.
Jika kawan IP ingin tau apa saja aktifitas yang ada di Kampoeng Batik Kembang Mayang dan ingin melihat motif-motif batik karya kelompok batik kembang mayang bisa langsung cek ke IG @batikkembangmayang